Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih mengkaji penggunaan mobil listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, realisasi wacana itu masih terkendala anggaran.
Penggunaan mobil listrik berbasis baterai itu merupakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Untuk sementara ini belum, kita belum anggarkan. Mungkin nanti kita kaji dulu. Kita akan petakan kebutuhan operasional teman-teman di tiap dinas," ujarnya, Kamis, 22 September 2022.
Arief menuturkan, harga unit kendaraan listrik baik roda dua dan empat lebih mahal ketimbang dengan bahan bakar minyak (BBM). Menurut Arief, harga mobil listrik berukuran kecil saat ini berkisar di angka Rp300 juta dan ukuran lebih besar dapat mencapai seharga Rp800 juta.
"Contohnya itu small car, harganya bisa mendekati Rp300 juta, sementara harga kendaraannya yang menggunakan BBM hanya Rp100 juta-an. Kalau untuk kendaraan yang seperti mobil Jeep yang biasa mungkin sekitar Rp400 juta-an, (mobil listrik) harganya bisa mendekati Rp700-800 juta, jadi memang ada selisih," jelasnya.
Namun, Arief mendukung kebijakan pemerintah pusat, lantaran biaya operasional kendaraan listrik dinilai jauh lebih hemat serta dapat mengurangi polusi atau yang berkaitan lingkungan ketimbang kendaraan menggunakan BBM.
"Biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih murah, dengan kata lain, investasi mahal di awal akan ditutupi dari keuntungan penghematan yang sekian tahun ke depan," katanya.
Arief berharap, pemerintah pusat dapat memberi intensif kepada pemerintah daerah (pemda). Sebab, lanjutnya, penggunaan kendaraan listrik itu terbentur dengan keterbatasan anggaran.
"Tapi mungkin pemerintah pusat bisa memberi insentif kepada pemda, supaya kita mampu membeli kendaraan listrik lebih affordable (terjangkau). Sebab nantinya bukan saja pemda, masyarakat pun kita dorong untuk beralih ke kendaraan listrik," ungkapnya.
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih mengkaji penggunaan mobil listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas. Wali
Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, realisasi wacana itu masih terkendala anggaran.
Penggunaan mobil listrik berbasis baterai itu merupakan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Untuk sementara ini belum, kita belum anggarkan. Mungkin nanti kita kaji dulu. Kita akan petakan kebutuhan operasional teman-teman di tiap dinas," ujarnya, Kamis, 22 September 2022.
Arief menuturkan, harga unit
kendaraan listrik baik roda dua dan empat lebih mahal ketimbang dengan bahan bakar minyak (BBM). Menurut Arief, harga mobil listrik berukuran kecil saat ini berkisar di angka Rp300 juta dan ukuran lebih besar dapat mencapai seharga Rp800 juta.
"Contohnya itu small car, harganya bisa mendekati Rp300 juta, sementara harga kendaraannya yang menggunakan BBM hanya Rp100 juta-an. Kalau untuk kendaraan yang seperti mobil Jeep yang biasa mungkin sekitar Rp400 juta-an, (mobil listrik) harganya bisa mendekati Rp700-800 juta, jadi memang ada selisih," jelasnya.
Namun, Arief mendukung kebijakan pemerintah pusat, lantaran biaya operasional kendaraan listrik dinilai jauh lebih hemat serta dapat mengurangi polusi atau yang berkaitan lingkungan ketimbang kendaraan menggunakan BBM.
"Biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih murah, dengan kata lain, investasi mahal di awal akan ditutupi dari keuntungan penghematan yang sekian tahun ke depan," katanya.
Arief berharap, pemerintah pusat dapat memberi intensif kepada pemerintah daerah (pemda). Sebab, lanjutnya, penggunaan kendaraan listrik itu terbentur dengan keterbatasan anggaran.
"Tapi mungkin pemerintah pusat bisa memberi insentif kepada pemda, supaya kita mampu membeli kendaraan listrik lebih affordable (terjangkau). Sebab nantinya bukan saja pemda, masyarakat pun kita dorong untuk beralih ke kendaraan listrik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)