Cirebon: Harga garam di Cirebon Jawa Barat saat ini terbilang cukup tinggi. Per kilogramnya, petani garam menjual kepada para bakul (tengkulak) dengan harga Rp 1.000.
Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga garam pada Agustus tahun lalu. Di mana harga garam saat itu, hanya dihargai Rp300 perkilogramnya.
Walaupun harga garam sedang tinggi, namun banyak para petani garam yang terpaksa gigit jari. Pasalnya, banyak tambak garam di Cirebon yang mengalami gagal panen.
"Salah satu penyebab harga garam tinggi ini, karena banyak petani garam yang gagal panen," kata Ismail Marzuki, salah satu petani garam asal Desa Rawaurip Cirebon, Selasa 30 Agustus 2022.
Menurut Ismail, dari sekitar 800 hektare tambak garam yang ada di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, hanya beberapa persen saja yang berhasil panen.
Hal tersebut dikarenakan tambak garam milik petani, terdampak banjir rob yang dalam beberapa bulan ini kerap terjadi di Cirebon.
"Banyak yang kena rob, jadi gagal panen. Walaupun sekarang harga garam mahal, tapi petani susah untuk produksi," ujar Ismail.
Selain masalah banjir rob, kegagalan petani garam untuk panen pada tahun ini, juga disebabkan karena musim kemarau basah. Karena menurutnya, walaupun saat ini sedang kemarau, namun hujan masih kerap turun.
"Hal tersebut membuat garam tidak bisa diproduksi,"kata Ismail.
Ia sendiri berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi atas permasalahan tersebut, terutama banjir rob yang sering menerjang tambak garam.
Ia meminta pemerintah untuk segera melakukan revitalisasi terhadap bibir pantai, sehingga tambak garam milik petani, tidak lagi terdampak banjir rob.
Cirebon:
Harga garam di Cirebon Jawa Barat saat ini terbilang cukup tinggi. Per kilogramnya, petani garam menjual kepada para bakul (tengkulak) dengan harga Rp 1.000.
Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga garam pada Agustus tahun lalu. Di mana harga garam saat itu, hanya dihargai Rp300 perkilogramnya.
Walaupun harga garam sedang tinggi, namun banyak para
petani garam yang terpaksa gigit jari. Pasalnya, banyak tambak garam di Cirebon yang mengalami gagal panen.
"Salah satu penyebab harga garam tinggi ini, karena banyak petani garam yang gagal panen," kata Ismail Marzuki, salah satu petani garam asal Desa Rawaurip Cirebon, Selasa 30 Agustus 2022.
Menurut Ismail, dari sekitar 800 hektare
tambak garam yang ada di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, hanya beberapa persen saja yang berhasil panen.
Hal tersebut dikarenakan tambak garam milik petani, terdampak banjir rob yang dalam beberapa bulan ini kerap terjadi di Cirebon.
"Banyak yang kena rob, jadi gagal panen. Walaupun sekarang harga garam mahal, tapi petani susah untuk produksi," ujar Ismail.
Selain masalah banjir rob, kegagalan petani garam untuk panen pada tahun ini, juga disebabkan karena musim kemarau basah. Karena menurutnya, walaupun saat ini sedang kemarau, namun hujan masih kerap turun.
"Hal tersebut membuat garam tidak bisa diproduksi,"kata Ismail.
Ia sendiri berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi atas permasalahan tersebut, terutama banjir rob yang sering menerjang tambak garam.
Ia meminta pemerintah untuk segera melakukan revitalisasi terhadap bibir pantai, sehingga tambak garam milik petani, tidak lagi terdampak banjir rob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)