Jambi: Jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan diautopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Jambi. Proses autopsi akan disiarkan live streaming namun khusus untuk pihak keluarga.
Keterbatasan ruang di rumah sakit, membuat tidak semua keluarga bisa ikut ke ruangan untuk menyaksikan proses autopsi. Demi mengakomodasi proses transparansi berjalannya autopsi ulang, polisi mengizinkan live streaming selama proses autopsi berlangsung.
"Kemarin permintaan keluarga itu adalah mereka ingin terus-menerus memantau perkembangan yang ada maka dari rumah sakit dan juga izin polisi mereka diizinkan untuk melihat live streaming kondisi autopsi berlangsung ke ruangan yang berbeda," ujar Reporter Metro TV Anggi Hasibuan di lokasi, Rabu, 27 Juli 2022.
Pihak RSUD Sungai Bahar menyediakan layar. Live streaming ini tidak untuk konsumsi publik namun hanya untuk pihak penyidik dan keluarga.
"Jadi pihak keluarga tetap bisa melihat prosesi walaupun sebenarnya masih ada perwakilan dari keluarga yang juga ikut dalam autopsi (di dalam)," ujar Anggi.
Proses ekshumasi akan melibatkan Kedokteran Forensik Indonesia, para pakar forensik, hingga pengacara. Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) telah memilih satu dokter dari TNI untuk bergabung dalam tim tersebut.
Polri siap mengamankan kegiatan tersebut. Sebanyak 330 personel Polres Muaro Jambi dan Polda Jambi akan dikerahkan untuk pengamanan di rumah duka, pemakaman, RSUD Sungai Bahar, dan Polsek Sungai Bahar. Pengamanan dilakukan pada 26-28 Juli 2022.
Keluarga Brigadir Yosua ingin autopsi ulang karena tidak percaya dengan hasil autopsi pertama yang menyebutkan Brigadir J tewas akibat baku tembak. Keluarga meyakini Brigadir J tewas akibat pembunuhan berencana.
Mereka menemukan bekas luka jeratan di leher dan lebam-lebam di tubuh Brigadir J. Brigadir J diduga dianiaya dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Jambi: Jenazah
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan diautopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Jambi. Proses autopsi akan disiarkan live streaming namun khusus untuk pihak keluarga.
Keterbatasan ruang di rumah sakit, membuat tidak semua keluarga bisa ikut ke ruangan untuk menyaksikan proses autopsi. Demi mengakomodasi proses
transparansi berjalannya autopsi ulang, polisi mengizinkan live streaming selama proses autopsi berlangsung.
"Kemarin permintaan keluarga itu adalah mereka ingin terus-menerus memantau perkembangan yang ada maka dari rumah sakit dan juga izin polisi mereka diizinkan untuk melihat live streaming kondisi autopsi berlangsung ke ruangan yang berbeda," ujar Reporter Metro TV Anggi Hasibuan di lokasi, Rabu, 27 Juli 2022.
Pihak
RSUD Sungai Bahar menyediakan layar. Live streaming ini tidak untuk konsumsi publik namun hanya untuk pihak penyidik dan keluarga.
"Jadi pihak keluarga tetap bisa melihat prosesi walaupun sebenarnya masih ada perwakilan dari keluarga yang juga ikut dalam autopsi (di dalam)," ujar Anggi.
Proses ekshumasi akan melibatkan Kedokteran Forensik Indonesia, para pakar forensik, hingga pengacara. Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) telah memilih satu dokter dari TNI untuk bergabung dalam tim tersebut.
Polri siap mengamankan kegiatan tersebut. Sebanyak 330 personel Polres Muaro Jambi dan Polda Jambi akan dikerahkan untuk pengamanan di rumah duka, pemakaman, RSUD Sungai Bahar, dan Polsek Sungai Bahar. Pengamanan dilakukan pada 26-28 Juli 2022.
Keluarga Brigadir Yosua ingin autopsi ulang karena tidak percaya dengan hasil autopsi pertama yang menyebutkan Brigadir J tewas akibat baku tembak. Keluarga meyakini Brigadir J tewas akibat pembunuhan berencana.
Mereka menemukan bekas luka jeratan di leher dan lebam-lebam di tubuh Brigadir J. Brigadir J diduga dianiaya dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)