Tear Gas atau gas air mata buatan PT Pindad. Medcom.id/ P Aditya Prakasa
Tear Gas atau gas air mata buatan PT Pindad. Medcom.id/ P Aditya Prakasa

PT Pindad Angkat Bicara Soal Gas Air Mata di Kanjuruhan

P Aditya Prakasa • 14 Oktober 2022 16:50
Bandung: PT Pindad angkat bicara soal gas air mata yang diduga menjadi salah satu penyebab meninggalnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. PT Pindad mengklaim bahwa tidak ada bahan kimia yang berbahaya di dalam kandungan gas air mata.
 
Direktur PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan pihaknya telah memproduksi tear gas atau gas air mata sejak 2006. Menurutnya hingga saat ini tidak ada komplain terkait dengan gas air mata buatan PT Pindad.
 
Dia menjelaskan, kimia yang digunakan pada munisi gas air mata produksi Pindad, kata dia, seluruhnya menggunakan isian CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) baik yang berbentuk serbuk maupun asap, dan tidak ada yang menggunakan isian bahan CN (2- Chloroacetophenone, C8H7CIO).

"Tear gas Pindad ini menggunakan CS dan kita tidak menggunakan CN karena itu sudah dilarang," kata Abraham di Kantor PT Pindad, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 14 Oktober 2022.
 
Baca: Ngeri! TGIPF Ungkap Penyebab Kematian Massal di Tragedi Kanjuruhan Adalah Gas Air Mata

Abraham mengatakan munisi Gas Air Mata (Tear Gas Cartridge) atau biasa juga disebut dengan riot control catridge merupakan munisi yang ketika ditambahkan, dilemparkan atau disemprotkan akan menghasilkan efek iritasi, perih, rasa terbakar pada mata, kulit, hidung, mulut, dan saluran pernafasan, karena mengandung zat kimia lacrimator chemical substance.
 
"Isian produk Gas Air Mata buatan Pindad tersebut juga sama dengan yang digunakan dan diproduksi di negara lain, yaitu di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Selama ini tidak pernah ada masalah terkait produk gas air mata buatan Pindad tersebut karena sudah sesuai standard dan melewati proses uji sebelumnya," jelasnya.
 
Sementara itu VP Penjaminan Mutu K3LH PT Pindad, Prima Kharisma, mengatakan kimia yang digunakan pada munisi gas air mata produksi Pindad, kata dia, seluruhnya menggunakan isian CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) baik yang berbentuk serbuk maupun asap, dan tidak ada yang menggunakan isian bahan CN (2- Chloroacetophenone, C8H7CIO).
 
"Dengan berbagai masukan dari pengguna, isian CS lebih diutamakan dari sisi keamanan, sehingga PT Pindad tidak menggunakan isian CN. Penggunaan CS telah diketahui secara umum dan aman digunakan secara luas sebagai bahan kandungan yang sudah menjadi standar pada gas air mata di dunia," ungkapnya.
 
Prima mengatakan bahan kimia yang digunakan pada munisi gas air mata produksi Pindad seluruhnya menggunakan bahan isian CS, baik yang berbentuk serbuk maupun asap. Munisi gas air mata yang digunakan polisi di Stadion Kanjuruhan juga menggunakan isian CS.
 
"Untuk yang di Malang kami pakai CS dan ini umum digunakan di berbagai negara. Untuk efeknya CS sendiri hanya iritasi dan itu dilakukan pengujiannya di ruang terbuka ini juga akan menimbulkan efek paling lama 30 menit dan berangsur-angsur hilang," ucap dia.
 
Menurut Prima munisi gas air mata kadaluarsa belum tentu berbahaya karena kualitasnya yang semakin menurun. Dia mengatakan munisi gas air mata memiliki ketahanan 4 sampai 5 tahun.
 
"Pada saat dia sudah kadaluarsa itu ada yang berfungsi ada yang tidak, kadaluarsa 3 tahun itu karena performanya akan mengalami penurunan. Sehingga saat mengalami penurunan misalkan tadi primernya tidak menyala atau misal pendorongnya menurun jadi jaraknya yang harusnya berapa jadi berkurang," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan