Makassar: Tiga dari 12 korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Ketiga korban sedang menjalani proses pemakaman di kampung halaman masing-masing.
Ketiga korban asal Sulsel yaitu, Taufan Amir dan Sirajuddin, warga Kecamatan Pasimasunggu Timur, berprofesi sebagai tukang kayu, serta Daeng Marannu dari Kecamatan Takkabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, berprofesi sebagai pedagang.
Setelah diterbangkan dari Papua ke Makassar, jenazah ke tiga korban dijemput keluarga dan langsung dibawa lewat jalur darat dan menyeberang ke Selayar dengan fasilitas dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sumiati, istri dari almarhum Daeng Marannu dalam tangisnya mengaku, jika sebelum kejadian, korban sempat menelepon ketiga anaknya yang masih kecil-kecil karena rindu.
"Iye dia jualan di sana. Dan sebelum kejadian itu, dia janji sama anaknya pulang," akunya.
Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali mengungkapkan duka cita atas kejadian yang menimpa warganya di perantauan. Pemkab Kepulauan Selayar membantu memudahkan administrasi untuk pemakaman di Selayar.
Basli menyebut pemerintah kabupaten akan memberi bantuan kompensasi kepada korban.
"Kompensasi tidak hanya berasal dari kami, tapi juga Kementerian Sosial dan Pemprov Sulsel, yang saat ini dalam proses administrasi," ungkap Basli.
Ketiga korban tersebut meninggal, Sabtu, 16 Juli saat bersama korban lain menumpangi sebuah truk di Kampung Nogolait, Nduga, Papua, dan tiba-tiba diserang kelompok kriminal bersenjata di sana.
Dari 12 orang di atas truk, 10 orang meninggal dunia, termasuk tiga warga Sulsel, dan dua lainnya dalam kondisi terluka.
Makassar: Tiga dari 12 korban penembakan
kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Ketiga korban sedang menjalani proses pemakaman di kampung halaman masing-masing.
Ketiga korban asal Sulsel yaitu, Taufan Amir dan Sirajuddin, warga Kecamatan Pasimasunggu Timur, berprofesi sebagai tukang kayu, serta Daeng Marannu dari Kecamatan Takkabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, berprofesi sebagai pedagang.
Setelah
diterbangkan dari Papua ke Makassar, jenazah ke tiga korban dijemput keluarga dan langsung dibawa lewat jalur darat dan menyeberang ke Selayar dengan fasilitas dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sumiati, istri dari almarhum Daeng Marannu dalam tangisnya mengaku, jika sebelum kejadian, korban sempat menelepon ketiga anaknya yang masih kecil-kecil karena rindu.
"Iye dia jualan di sana. Dan sebelum kejadian itu, dia janji sama anaknya pulang," akunya.
Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali mengungkapkan duka cita atas kejadian yang menimpa warganya di perantauan. Pemkab Kepulauan Selayar membantu memudahkan administrasi untuk pemakaman di Selayar.
Basli menyebut pemerintah kabupaten akan memberi bantuan kompensasi kepada korban.
"Kompensasi tidak hanya berasal dari kami, tapi juga Kementerian Sosial dan Pemprov Sulsel, yang saat ini dalam proses administrasi," ungkap Basli.
Ketiga korban tersebut meninggal, Sabtu, 16 Juli saat bersama korban lain menumpangi sebuah truk di Kampung Nogolait, Nduga, Papua, dan tiba-tiba diserang kelompok kriminal bersenjata di sana.
Dari 12 orang di atas truk, 10 orang meninggal dunia, termasuk tiga warga Sulsel, dan dua lainnya dalam kondisi terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)