Bandung: Di tengah kondisi merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam beberapa waktu terakhir membuat penjualan hewan kurban di Bandung, Jawa Barat tahun ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengingat tiga hari lagi akan dirayakannya Iduladha, namun penjualan hewan kurban di Bandung masih belum ramai pembeli seperti tahun sebelumnya. Pedagang hewan kurban pun terpaksa mengurangi stok ketersediaan hewan kurban, salah seorang penjual sapi kurban Wawan Ridwan Misbah mengaku, biasanya dapat menjual 200 ekor sapi, namun pada tahun ini menurun hingga 60%.
"Tahun sebelumnya kita bisa menjual sekitar 200 ekor sapi, tapi sekarang untuk menjual 100 ekor saja pun itu sulit,” ujar Wawan Ridwan dalam tayangan Headline News di Metro TV, Kamis, 7 Juli 2022.
Menurut Wawan, menurunnya penjualan sapi ini merupakan dampak dari maraknya PMK. "Untuk penjualan tahun ini dengan adanya PMK ditambah dampak dari Covid-19 terasa jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkap Wawan.
Para pedagang sapi pun mengurangi pasokan sapi yang akan dijual, dari 78 ekor sapi yang tersedia, hingga saat ini baru terjual 33 ekor sapi. Wawan juga mengatakan adanya wabah PMK ini membuat para penjual lebih berhati-hati untuk mendatangkan sapi yang akan dijual kembali pada masyarakat. (Eka Putri Wahyuni)
Bandung: Di tengah kondisi merebaknya
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam beberapa waktu terakhir membuat penjualan hewan kurban di Bandung, Jawa Barat tahun ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengingat tiga hari lagi akan dirayakannya
Iduladha, namun penjualan
hewan kurban di Bandung masih belum ramai pembeli seperti tahun sebelumnya. Pedagang hewan kurban pun terpaksa mengurangi stok ketersediaan hewan kurban, salah seorang penjual sapi kurban Wawan Ridwan Misbah mengaku, biasanya dapat menjual 200 ekor sapi, namun pada tahun ini menurun hingga 60%.
"Tahun sebelumnya kita bisa menjual sekitar 200 ekor sapi, tapi sekarang untuk menjual 100 ekor saja pun itu sulit,” ujar Wawan Ridwan dalam tayangan Headline News di Metro TV, Kamis, 7 Juli 2022.
Menurut Wawan, menurunnya penjualan sapi ini merupakan dampak dari maraknya PMK. "Untuk penjualan tahun ini dengan adanya PMK ditambah dampak dari Covid-19 terasa jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkap Wawan.
Para pedagang sapi pun mengurangi pasokan sapi yang akan dijual, dari 78 ekor sapi yang tersedia, hingga saat ini baru terjual 33 ekor sapi. Wawan juga mengatakan adanya wabah PMK ini membuat para penjual lebih berhati-hati untuk mendatangkan sapi yang akan dijual kembali pada masyarakat. (
Eka Putri Wahyuni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)