Petugas melakukan pemeriksaan pasien terduga difteri di ruang isolasi RSU Kabupaten Tangerang, Banten -- ANT/Muhammad Iqbal
Petugas melakukan pemeriksaan pasien terduga difteri di ruang isolasi RSU Kabupaten Tangerang, Banten -- ANT/Muhammad Iqbal

Dua Pasien Baru Difteri Dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang

Farhan Dwitama • 15 Desember 2017 09:11
Tangerang: Pasien difteri di Tangerang terus bertambah. RSUD Kabupaten Tangerang kembali menerima dua pasien difteri pada Kamis, 14 Desember 2017, malam.
 
Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang Yudi mengatakan dua pasien difteri yang masuk berasal dari Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. "Ini berarti ada 12 pasien difteri yang kami tangani," kata dia di Tangerang, Banten, Jumat 15 Desember 2017.
 
Menurut Yudi, dua pasien difteri yang baru masuk dalam kondisi baik. Artinya, pasien tidak dalam keadaan sudah sangat parah.

"Karena mereka terdeteksi lebih awal. Kita doakan lekas sehat semuanya," ujar Yudi.
 
(Baca: Warga Tangerang Diminta Lebih Responsif Terhadap Gejala Difteri)
 
Yudi merinci, dari 12 pasien difteri yang tengah mendapat perawatan intensif, dua di antarnya pasien anak-anak. Sedangkan, sisanya pasien dewasa.
 
Berdasarkan domisili, lanjut Yudi, pasien difteri paling banyak berasal dari Kota Tangerang. "Dari Kota Tangerang enam orang, Kabupaten Tangerang empat pasien, dan sisanya dari Tangsel," pungkasnya.
 
Sebagai informasi, difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang mudah menular melalui droplet (partikel air kecil yang dihasilkan ketika batuk atau bersin). Penularan tidak hanya dari si pasien saja, namun juga dari karier (pembawa), baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
 
Gejala awal difteri mirip flu. Gejala muncul secara bertahap, dimulai dengan demam ringan dan sakit tenggorokan. Kemudian menggigil dan terjadi pembengkakan di leher serta hidung.
 
(Baca: Beda Difteri, Amandel, dan Radang Tenggorokan)
 
Pada kasus yang sudah parah, terbentuk membran pseudo atau lapisan tebal di belakang tenggorokan yang mungkin meluas ke saluran napas. Sehingga penderita sulit bernapas dan menelan.
 
Bagian tubuh lain, seperti hidung, laring, mata, vagina, dan kulit juga bisa terkena. Difteri memiliki masa inkubasi singkat, yakni 2-5 hari dengan kisaran 1-10 hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan