Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengatakan 11 kecamatan itu sudah meminta bantuan air bersih ke BPBD. Ia menambahkan delapan mobil tangki dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengantisipasi kekeringan.
"Bahkan permintaan air bersih itu ada setiap hari, kemungkinan permintaan air itu akan terus berlanjut sampai puncak kemarau nanti di bulan Agustus berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Rata-rata permintaan air bersih itu dari masyarakat yang ketergantungan Sumber Daya Air (SDA) dari sungai atau kali," ujar Agus, Kamis, 25 Juli 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Agus menjelaskan, air bawah tanah di Kabupaten Tangerang masih ada dan tidak terlalu menyusut debit airnya. Namun masyarakat yang bergantung dari air sungai sudah meminta bantuan, karena air sungai mulai menyusut.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin, mengatakan permintaan air bersih merata di setiap unit pemadam kebakaran wilayah. Sehingga BPBD tidak dapat memetakan wilayah-wilayah yang kekeringan.
"Curug sudah jelas dan Legok sudah minta air bersih, tetapi biasanya daerah Sepatan, Pakuhaji dan Kronjo, Cikupa dan Pasar Kemis bisa dibilang itu daerah yang berlangganan minta air," ujar Kosrudin.
Kosrudin memastikan pasokan air untuk masyarakan tercukupi. Menurutnya, saat ini masyarakat telah memahami stakeholder di Pemkab Tangerang dapat dimintai bantuan air bersih.
"Permintaan air itu tidak harus di BPBD saja, bisa ke PDAM dan bisa ke dinas pertamanan. Kami sudah siap untuk kewalahan menghadapi permintaan air di puncak musim kemarau di Agustus nanti," katanya.
(LDS)