Jepara: Komandan Regu Pemadam Kebakaran Jepara, Surana, menyebut pemusnahan sarang tawon endhas atau Vespa Affinis efektif dilakukan pada malam hari. Di waktu ini, kata dia, tawon jarang melakukan serangan balik.
"(Bagusnya) malam hari, karena pada malam tawon-tawon itu tidak ada yang berkeliaran," ujarnya, Jumat, 29 November 2019.
Menurut Surana, ada dua teknik pemusnahan sarang tawon Vespa. Pertama, jika sarang tawon menggantung, cukup dimasukkan ke dalam wadah dan diambil. Namun jika kondisinya menempel pada permukaan, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.
“Kalau masyarakat melihat ada sarang tawon endhas yang masih kecil dan jumlah tawonnya belum banyak, baiknya langsung dibuang saja dan bekas sarang tawon disemprot solar atau minyak agar tidak dijadikan sarang lagi,” jelas dia.
Surana mengatakan kasus tawon Vespa yang ditangani tim Damkar Kabupaten Jepara tahun ini cukup tinggi. Sejak Januari 2019, sudah 20 lokasi yang didatangi tim ketimbang tahun sebelumnya yang hanya belasan.
Pada November 2019, ungkap Surana, pihaknya mendapatkan enam laporan. Jumlah ini cukup tinggi jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang hanya satu laporan atau bahkan tidak sama sekali.
"Tahun-tahun sebelumnya kami juga sudah sering (memusnahkan) tapi ya, tidak sebanyak sekarang,” ungkapnya.
Ia menambahkan dibutuhkan perlengkapan khusus dan persiapan matang untuk memusnahkan sarang tawon Vespa. Salah satunya baju tahan panas dan helm khusus.
“Sayangnya kami belum punya baju khusus. Jadi baju yang biasa kami pakai saat pemusnahan sarang itu masih bisa tembus sengatan," pungkasnya.
Jepara: Komandan Regu Pemadam Kebakaran Jepara, Surana, menyebut pemusnahan sarang tawon endhas atau Vespa Affinis efektif dilakukan pada malam hari. Di waktu ini, kata dia, tawon jarang melakukan serangan balik.
"(Bagusnya) malam hari, karena pada malam tawon-tawon itu tidak ada yang berkeliaran," ujarnya, Jumat, 29 November 2019.
Menurut Surana, ada dua teknik pemusnahan sarang tawon Vespa. Pertama, jika sarang tawon menggantung, cukup dimasukkan ke dalam wadah dan diambil. Namun jika kondisinya menempel pada permukaan, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.
“Kalau masyarakat melihat ada sarang tawon endhas yang masih kecil dan jumlah tawonnya belum banyak, baiknya langsung dibuang saja dan bekas sarang tawon disemprot solar atau minyak agar tidak dijadikan sarang lagi,” jelas dia.
Surana mengatakan kasus tawon Vespa yang ditangani tim Damkar Kabupaten Jepara tahun ini cukup tinggi. Sejak Januari 2019, sudah 20 lokasi yang didatangi tim ketimbang tahun sebelumnya yang hanya belasan.
Pada November 2019, ungkap Surana, pihaknya mendapatkan enam laporan. Jumlah ini cukup tinggi jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang hanya satu laporan atau bahkan tidak sama sekali.
"Tahun-tahun sebelumnya kami juga sudah sering (memusnahkan) tapi ya, tidak sebanyak sekarang,” ungkapnya.
Ia menambahkan dibutuhkan perlengkapan khusus dan persiapan matang untuk memusnahkan sarang tawon Vespa. Salah satunya baju tahan panas dan helm khusus.
“Sayangnya kami belum punya baju khusus. Jadi baju yang biasa kami pakai saat pemusnahan sarang itu masih bisa tembus sengatan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
