Permintaan Besek Bambu di Jepara Meningkat

Jepara: Menjelang Iduladha permintaan besek berbahan dasar bambu di Kabupaten Jepara, Jawa Tangah meningkat. Sardinah, warga Desa Kendeng Sidialit harus menambah waktu bekerja. Sebagai pembuat besek bambu, Sardinah kebanjiran pesanan untuk wadah daging kurban. "Lumayan tambah. Ini ada pesanan dari sekolah di Jepara. Katanya mau buat wadah daging qurban," kata Sardinah di Jepara, Jumat, 9 Agustus 2019. Baca: Balada Perajin Besek Bambu Sardinah menjelaskan pesanan besek bambu mulai ramai sejak bulan lalu. Besek bambu 40 centimeter persegi adalah ukuran paling banyak dipesan. Meski permintaan besek meningkat, harga besek bambu tetap stabil. Dalam sepekan Sardinah mampu membuat besek bambu 100 pasang. Jika pesanan banyak, besek bambu dikerjakan bersama tetangga. Itu agar pesanan dapat selesai tepat waktu. "Kalau tidak dibantu yang lain ya, tidak selesai. Nanti malah dimarahi orang," ungkap Sardinah yang sudah menekuni mebuat besek bambu sejak 65 tahun lalu. Terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tahunan Jepara, Bambang Supriyanto menyampaikan pada Iduladha tahun ini pihak sekolah turut melaksanakan kurban. Daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat ditempatkan di besek bambu. "Karena sekolah kami ini sekolah Adiwiyata. Jadi untuk daging qurban akan kami bagikan menggunakan besek bambu untuk mengurangi sampah plastik," kata Bambang. Bambang menambahkan sejak dua pekan lalu pihaknya sudah memesan besek bambu kepada pembuat besek bambu di Desa Kendeng Sidialit. Sekolah memesan 500 pasang besek bambu. Tiap pasang besek bambu berukuran kecil, sekolah harus membayar Rp1.000. "Di dalam besek, sebagai alas daging kami menggunakan daun," pungkas Bambang.