Tangerang: Perusahaan Otobus (PO) di terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mengeluhkan pungutan liar parkir inap kendaraan bus di terminal tersebut. Pungutan liar parkir inap per bus pun terbilang tinggi.
"Diminta Rp100 ribu sekali masuk terminal," ungkap salah seorang pengurus PO Bus dengan sejumlah rute di Jawa Tengah yang tak ingin namanya disebut, Rabu 20 Juni 2018, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurutnya, pungutan uang parkir inap itu diminta pihak yang mengatasnamakan pengelola terminal. "Katanya dari paguyuban terminal," ucap pria yang minta namanya dirahasiakan.
Diterangkan dia, pihaknya akhirnya tak banyak memarkirkan kendaraan bus di terminal Pondok Cabe akibat adanya pungli itu. Selain kondisi terminal yang juga sepi penumpang.
"Ini sudah sepi penumpang kami diminta duit, jadi malas juga parkir di terminal," ucapnya.
Kepala Terminal Pondok Cabe Stanley Puspawijaya membantah adanya pungli yang mengatasnamakan pengelola terminal. Dia mengklaim pengurusan Terminal Pondok Cabe telah sesuai Undang-Undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas jalan.
"Jadi kalau terminal tipe A di seluruh Indonesia diserahkan pengelolaanya di bawah kendali BPTJ oleh Kementerian perhubungan Pusat," cetus dia.
Pihaknya selaku pengelola resmi Terminal Pondok Cabe yang ditunjuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetak (BPTJ) menegaskan, tidak pernah memungut biaya bus parkir.
"Tidak ada paguyuban mengelola terminal, yang mengelola kami petugas dari BPTJ. Tidak ada pungutan uang inap disini dari kami,” tegas Stanley.
Pihaknya berharap pengelola PO untuk menyampaikan setiap keluhan ke pengelola terminal. Karena menurut dia selama ini belum ada aduan PO yang dimintai uang terkait parkir inap.
Tangerang: Perusahaan Otobus (PO) di terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, mengeluhkan pungutan liar parkir inap kendaraan bus di terminal tersebut. Pungutan liar parkir inap per bus pun terbilang tinggi.
"Diminta Rp100 ribu sekali masuk terminal," ungkap salah seorang pengurus PO Bus dengan sejumlah rute di Jawa Tengah yang tak ingin namanya disebut, Rabu 20 Juni 2018, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurutnya, pungutan uang parkir inap itu diminta pihak yang mengatasnamakan pengelola terminal. "Katanya dari paguyuban terminal," ucap pria yang minta namanya dirahasiakan.
Diterangkan dia, pihaknya akhirnya tak banyak memarkirkan kendaraan bus di terminal Pondok Cabe akibat adanya pungli itu. Selain kondisi terminal yang juga sepi penumpang.
"Ini sudah sepi penumpang kami diminta duit, jadi malas juga parkir di terminal," ucapnya.
Kepala Terminal Pondok Cabe Stanley Puspawijaya membantah adanya pungli yang mengatasnamakan pengelola terminal. Dia mengklaim pengurusan Terminal Pondok Cabe telah sesuai Undang-Undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas jalan.
"Jadi kalau terminal tipe A di seluruh Indonesia diserahkan pengelolaanya di bawah kendali BPTJ oleh Kementerian perhubungan Pusat," cetus dia.
Pihaknya selaku pengelola resmi Terminal Pondok Cabe yang ditunjuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetak (BPTJ) menegaskan, tidak pernah memungut biaya bus parkir.
"Tidak ada paguyuban mengelola terminal, yang mengelola kami petugas dari BPTJ. Tidak ada pungutan uang inap disini dari kami,” tegas Stanley.
Pihaknya berharap pengelola PO untuk menyampaikan setiap keluhan ke pengelola terminal. Karena menurut dia selama ini belum ada aduan PO yang dimintai uang terkait parkir inap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)
