Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyediakan oksigen gratis bagi warga yang menjalankan isolasi mandiri karena terpapar covid-19. Hal tersebut menyusul selesainya pembangunan instalasi produksi oksigen di rumah sakit daerah.
"Satgas desa akan kita tingkatkan kapasitas dalam rangka membantu tenaga kesehatan dengan melengkapi peralatan yang untuk pertolongan pertama, yaitu oksimeter dan tabung oksigen, karena pemkab dalam waktu dekat ini akan menyediakan oksigen gratis," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, di Bantul, Kamis, 5 Agustus 2021.
Baca: 16 Ribu Nakes di Palembang Segera Divaksinasi Ketiga
Dia menjelaskan Pemkab sudah membangun oksigen generator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Setelah beroperasi nantinya, kabupaten ini tidak tergantung pada pihak ketiga atau perusahaan yang menyuplai oksigen.
"Tidak hanya tergantung, tetapi kita sudah bisa memproduksi sendiri oksigen, hasil produksinya ini nanti sebagian akan kita perbantukan untuk warga kita yang membutuhkan oksigen, karena mencari oksigen kan sulit hari ini," jelas Halim.
Halim mengatakan rencananya instalasi produksi oksigen di RS rujukan pasien covid-19 Bantul tersebut akan diujicobakan pada hari ini, untuk kemudian diluncurkan pada Jumat, 6 Agustus 2021 jika tidak ada kendala produksi.
"Kalau kapasitas produksi sebanyak 500 liter per menit atau equivalen dengan 250 kamar, dan itu kan lebih, sehingga sisanya bisa kita siapkan untuk membantu warga kita yang membutuhkan oksigen, tapi syaratnya harus punya tabung oksigen," ungkapnya.
Pemerintah desa atau lurah diminta membeli tabung untuk dapat dipinjamkan pada Satgas Covid-19 tingkat desa dan kemudian dari Pemkab yang akan mengisi oksigen untuk dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
Halim mengatakan untuk pengadaan oksimeter dan tabung oksigen kesehatan, desa bisa melakukan refokusing anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), atau memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi.
"Supaya kita bisa menekan angka kematian isoman (isolasi mandiri) yang masih tinggi yaitu sekitar 27 persen, makanya kematian isoman harus kita tekan, caranya oksigen jangan sampai telat, sehingga kita gratiskan saja nanti," ujarnya.
Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyediakan oksigen gratis bagi warga yang menjalankan isolasi mandiri karena terpapar
covid-19. Hal tersebut menyusul selesainya pembangunan instalasi produksi oksigen di rumah sakit daerah.
"Satgas desa akan kita tingkatkan kapasitas dalam rangka membantu tenaga kesehatan dengan melengkapi peralatan yang untuk pertolongan pertama, yaitu oksimeter dan tabung oksigen, karena pemkab dalam waktu dekat ini akan menyediakan oksigen gratis," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, di Bantul, Kamis, 5 Agustus 2021.
Baca:
16 Ribu Nakes di Palembang Segera Divaksinasi Ketiga
Dia menjelaskan Pemkab sudah membangun oksigen generator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Setelah beroperasi nantinya, kabupaten ini tidak tergantung pada pihak ketiga atau perusahaan yang menyuplai oksigen.
"Tidak hanya tergantung, tetapi kita sudah bisa memproduksi sendiri oksigen, hasil produksinya ini nanti sebagian akan kita perbantukan untuk warga kita yang membutuhkan oksigen, karena mencari oksigen kan sulit hari ini," jelas Halim.
Halim mengatakan rencananya instalasi produksi oksigen di RS rujukan pasien covid-19 Bantul tersebut akan diujicobakan pada hari ini, untuk kemudian diluncurkan pada Jumat, 6 Agustus 2021 jika tidak ada kendala produksi.
"Kalau kapasitas produksi sebanyak 500 liter per menit atau equivalen dengan 250 kamar, dan itu kan lebih, sehingga sisanya bisa kita siapkan untuk membantu warga kita yang membutuhkan oksigen, tapi syaratnya harus punya tabung oksigen," ungkapnya.
Pemerintah desa atau lurah diminta membeli tabung untuk dapat dipinjamkan pada Satgas Covid-19 tingkat desa dan kemudian dari Pemkab yang akan mengisi oksigen untuk dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
Halim mengatakan untuk pengadaan oksimeter dan tabung oksigen kesehatan, desa bisa melakukan refokusing anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), atau memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi.
"Supaya kita bisa menekan angka kematian isoman (isolasi mandiri) yang masih tinggi yaitu sekitar 27 persen, makanya kematian isoman harus kita tekan, caranya oksigen jangan sampai telat, sehingga kita gratiskan saja nanti," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)