Banda Aceh: Seorang pria berinisial IW, 58, warga Desa Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur ditemukan meninggal di kamar Hotel Al-Hanifi Banda Aceh. Korban diketahui bekerja sebagai konsultan yang sedang melakukan penelitian pengaruh ganja terhadap kesehatan.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama, mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan oleh petugas hotel yang hendak membersihkan kamar tempat korban beristirahat.
“Jadi saksi saat itu hendak membersihkan kamar. Ia mengetuk pintuk sebanyak tiga kali namun tidak ada jawaban,” kata Fadillah saat dikonfirmasi, Selasa, 27 Juni 2023.
Kemudian karena tak mendapat respon, saksi kemudian berinisiatif membuka kamar dengan kunci hotel, dan mendapati ruangan dalam kondisi mati lampu. Usai menghidupkan lampu, saksi kemudian melihat korban sudah di lantai dalam kondisi terlungkup.
"Saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke manager hotel. Dari mulut korban keluarg cairan. Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diketahui setelah tim Innafis melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelasnya.
Setelah menghubungi pihak keluarga, polisi mendapat keterangan bahwa korban mengidap penyakit gula, lever, darah tinggi dan asam urat serta dikuatkan dengan surat riwayat berobat almarhum. Pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi.
"Mayat tersebut kemudian dibawa Ke RS Zainal Abidin untuk dilakukan pemandian dan dipetikan untuk dikirim ke rumah duka di Jakarta melalui Pesawat,” ungkapnya.
Sebelumnya korban bersama temanya DN, 36, sedang melakukan penelitian pengaruh ganja terhadap kesehatan. Penelitian tersebut bekerjasama Antara Yayasan syifa Nusantara Jakarta Pusat (tempat korban bekerja) dan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Banda Aceh: Seorang pria berinisial IW, 58, warga Desa Mangkusuman, Kecamatan Tegal Timur ditemukan
meninggal di kamar Hotel Al-Hanifi
Banda Aceh.
Korban diketahui bekerja sebagai konsultan yang sedang melakukan penelitian pengaruh ganja terhadap kesehatan.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama, mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan oleh petugas hotel yang hendak membersihkan kamar tempat korban beristirahat.
“Jadi saksi saat itu hendak membersihkan kamar. Ia mengetuk pintuk sebanyak tiga kali namun tidak ada jawaban,” kata Fadillah saat dikonfirmasi, Selasa, 27 Juni 2023.
Kemudian karena tak mendapat respon, saksi kemudian berinisiatif membuka kamar dengan kunci hotel, dan mendapati ruangan dalam kondisi mati lampu. Usai menghidupkan lampu, saksi kemudian melihat korban sudah di lantai dalam kondisi terlungkup.
"Saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke manager hotel. Dari mulut korban keluarg cairan. Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diketahui setelah tim Innafis melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelasnya.
Setelah menghubungi pihak keluarga, polisi mendapat keterangan bahwa korban mengidap penyakit gula, lever, darah tinggi dan asam urat serta dikuatkan dengan surat riwayat berobat almarhum. Pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi.
"Mayat tersebut kemudian dibawa Ke RS Zainal Abidin untuk dilakukan pemandian dan dipetikan untuk dikirim ke rumah duka di Jakarta melalui Pesawat,” ungkapnya.
Sebelumnya korban bersama temanya DN, 36, sedang melakukan penelitian pengaruh ganja terhadap kesehatan. Penelitian tersebut bekerjasama Antara Yayasan syifa Nusantara Jakarta Pusat (tempat korban bekerja) dan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)