Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat puluhan desa di Kabupaten Gunungkidul terdampak kekeringan. Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah paling terdampak kekeringan dibanding daerah lain.
"Di Gunungkidul ada 55 desa di 14 kecamatan yang terdampak kekeringan," kata Manajer Pusat Pengendalian Data Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, saat dihubungi, Jumat, 18 Agustus 2023.
Lilik menjelaskan wilayah kekeringan di Kabupaten Gunungkidul tidak merata. Artinya dalam satu desa yang alami kekurangan air bersih bisa hanya 1 RT saja.
Beberapa daftar kecamatan terdampak di antaranya Panggang, Paliyan, Tepus, dan Rongkop. "Walaupun 1 RT di satu desa dan kecamatan, hitungannya tetap 1 kecamatan (dalam pendataan)," jelasnya.
Meski paling luas secara dampak, Lilik melanjutkan, kekurangan air bersih masih tertangani. Ia mengatakan BPBD setempat baru mengirimkan 60an tangki air bersih ke sejumlah desa yang masyarakatnya mengajukan permintaan.
"Gunungkidul juga berstatus siaga darurat bencana hidrimeteorologi. Tapi untuk kesiapan bantuan air bersih di sana masih mencukupi karena persiapannya sekitar 1000 tangki," ungkapnya.
Selain Kabupaten Gunungkidul, ia mengatakan sejumlah desa di Kabupaten Bantul juga alami kekeringan. Beberapa di antaranya telah mengajukan dan dikirim bantuan air bersih.
"Wilayah Kabupaten Bantul yang kekurangan air itu di Kecamatan Dlingo. Kalau di Kabupaten Kulon progo sudah ada permintaan tapi sedikit," bebernya.
Ia menegaskan BMKG telah memprediksi kekeringan tahun ini berlangsung cukup panjang dan lebih kering dibanding tahun lalu. Selain jajarannya intens memantau, pihaknya mengimbau masyarakat bijak dalam penggunaan air.
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) mencatat puluhan desa di Kabupaten Gunungkidul terdampak kekeringan. Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah paling
terdampak kekeringan dibanding daerah lain.
"Di Gunungkidul ada 55 desa di 14 kecamatan yang terdampak kekeringan," kata Manajer Pusat Pengendalian Data Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, saat dihubungi, Jumat, 18 Agustus 2023.
Lilik menjelaskan wilayah kekeringan di Kabupaten Gunungkidul tidak merata. Artinya dalam satu desa yang alami kekurangan air bersih bisa hanya 1 RT saja.
Beberapa daftar kecamatan terdampak di antaranya Panggang, Paliyan, Tepus, dan Rongkop. "Walaupun 1 RT di satu desa dan kecamatan, hitungannya tetap 1 kecamatan (dalam pendataan)," jelasnya.
Meski paling luas secara dampak, Lilik melanjutkan, kekurangan air bersih masih tertangani. Ia mengatakan BPBD setempat baru mengirimkan 60an tangki air bersih ke sejumlah desa yang masyarakatnya mengajukan permintaan.
"Gunungkidul juga berstatus siaga darurat bencana hidrimeteorologi. Tapi untuk kesiapan bantuan air bersih di sana masih mencukupi karena persiapannya sekitar 1000 tangki," ungkapnya.
Selain Kabupaten Gunungkidul, ia mengatakan sejumlah desa di Kabupaten Bantul juga alami kekeringan. Beberapa di antaranya telah mengajukan dan dikirim bantuan air bersih.
"Wilayah Kabupaten Bantul yang kekurangan air itu di Kecamatan Dlingo. Kalau di Kabupaten Kulon progo sudah ada permintaan tapi sedikit," bebernya.
Ia menegaskan BMKG telah memprediksi kekeringan tahun ini berlangsung cukup panjang dan lebih kering dibanding tahun lalu. Selain jajarannya intens memantau, pihaknya mengimbau masyarakat bijak dalam penggunaan air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)