Erupsi unung Merapi. Foto: Medcom/Tria
Erupsi unung Merapi. Foto: Medcom/Tria

BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Fluktuatif

Ahmad Mustaqim • 11 Maret 2023 19:20
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat guguran awan panas Gunung Merapi yang terjadi hari sebanyak 29 kali. Meski demikian, otoritas ini menyebut aktivitas vulkanik Gunung Merapi fluktuatif. 
 
"Saat ini, aktivitas vulkanik masih fluktuatif, beberapa kali terjadi guguran yang terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi Babadan," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso di Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023. 
 
BPPTKG mencatat luncuran awan panas hari ini terjauh mencapai 4 kilometer di kawasan Sungai Bebeng dan Krasak. Awan panas guguran itu terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik. 

Pada saat kejadian, angin bertiup ke arah barat laut-barat sehingga menyebabkan hujan abu vulkanik di kawasan Kabupaten Magelang dan Kota Magelang. 
 
"Berdasarkan laporan oleh Pos Pengamatan Gunung Merapi, BPBD, serta relawan, dan masyarakat di lereng Gunung Merapi, hujan abu secara dominan mengarah ke sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi. Hingga pukul 15.30 WIB, titik terjauh jangkauan hujan abu berada di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, sejauh 33 km dari puncak Gunung Merapi," ujarnya.
 
Baca: Waspada Awan Panas, Warga Balerante Diimbau Menjauhi Merapi 

Agus menerangkan aktivitas kegempaan dalam sepekan terakhir masih tinggi, baik gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, dan gempa multifase. Rinciannya, gempa vulkanik dalam sebanyak 77 kali per hari, gempa vulkanik dangkal sehari sekali, gempa multifase 6 kali per hari, dan gempa guguran 44 kali per hari. 
 
Meski aktivitas vulkanik fluktuatif, BPPTKG menyebut aktivitas erupsi saat ini berlangsung dalam kategori intensitas tinggi. BPPTKG juga menegaskan status Gunung Merapi masih siaga. 
 
"Potensi bahaya guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 kilometer. Adapun sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer," tutur Agus.
 
Ia menambahkan ancaman lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Kondisi suplai magma, baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung dan dapat memicu terjadinya APG di dalam potensi daerah bahaya. 
 
Erupsi awan panas puluhan kali di Gunung Merapi itu tidak mengganggu aktivitas penerbangan. BPPTKG menunjukkan data status Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) berwarna orange. Makna VONA Orange menunjukkan lontaran abu masih berada di bawah 1.000 kaki.
 
Manajer Umum Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport, Agus Pandu Purnama mengungkapkan otoritasnya sudah melakukan tindakan secara BMKG di bandara tersebut memberikan informasi terjadinya erupsi di Gunung Merapi. Ia menyatakan seluruh penerbangan yang ada di YIA maupun Bandara Adisutjipto tak alami gangguan. 
 
"Kami telah melakukan preventif dengan melakukan paper test, beberapa uji di beberapa titik, khususnya udara, baik YIA maupun Adisutjipto. Hasil uji menunjukkan negatif abu vulkanik sehingga seluruh penerbangan berjalan normal," kata dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan