Tangerang: Tiga kapal nelayan Kabupaten tenggelam di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu tenggelam usai ditabrak kapal tongkang saat mencari ikan di pulau tersebut.
"Tidak ada yang meninggal. Tapi ada dua orang luka-luka. Kerugian capai ratusan juta rupiah," ujar salah satu nelayan yang menjadi korban, Fahrurozi, Jumat, 17 Maret 2023.
Menurut Fahrurozi, kapal nelayan yang ditumpanginya itu hancur dan karam ke dalam laut pagi tadi pukul 03.00 WIB. "Saya dan teman bisa selamat dan hanya luka-luka pada beberapa bagian di tubuh," ujarnya.
Fachrurozi mengaku sangat trauma dengan kecelakaan laut yang dialaminya. Ia berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya.
"Bukan hanya kapal kami, tapi ada dua kapal nelayan lainnya yang tertabrak kapal tongkang. Tapi, kapal mereka tidak rusak dan berhasil menyelamatkan kami," jelasnya.
Fachrurozi menjelaskan, gugusan atau tepian laut adalah jalur aman bagi nelayan-nelayan kecil untuk berhenti dan mencari ikan, dikarenakan lokasi tersebut tidak dilalui kapal besar.
"Kami sedang mancing saat jam kejadian itu. Aneh juga, kapal tongkang (kapal besar) melintas di jalur kami. Kalau dua kapal lain hampir tenggelam kalau mereka tidak potong tali jangkarnya. Kalau kapal saya belum sempat narik jangkar akhirnya terseret jauh dan tenggelam,” ungkapnya.
Atas insiden tersebut, Fachrurozi menambahkan, pihaknya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Karena, lanjutnya, bukan hanya kehilangan kapal, tapi juga perlengkapan nelayan lainnya.
"Saat ini para nelayan juga dihantui kondisi cuaca buruk sehingga jarang memperoleh hasil tangkapan laut. Makanya kami nelayan mancing cumi itu tengah malam sekali," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Tiga
kapal nelayan Kabupaten tenggelam di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu tenggelam usai ditabrak kapal tongkang saat mencari ikan di pulau tersebut.
"Tidak ada yang meninggal. Tapi ada dua orang luka-luka. Kerugian capai ratusan juta rupiah," ujar salah satu
nelayan yang menjadi korban, Fahrurozi, Jumat, 17 Maret 2023.
Menurut Fahrurozi, kapal nelayan yang ditumpanginya itu hancur dan karam ke dalam laut pagi tadi pukul 03.00 WIB. "Saya dan teman bisa selamat dan hanya luka-luka pada beberapa bagian di tubuh," ujarnya.
Fachrurozi mengaku sangat trauma dengan
kecelakaan laut yang dialaminya. Ia berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya.
"Bukan hanya kapal kami, tapi ada dua kapal nelayan lainnya yang tertabrak kapal tongkang. Tapi, kapal mereka tidak rusak dan berhasil menyelamatkan kami," jelasnya.
Fachrurozi menjelaskan, gugusan atau tepian laut adalah jalur aman bagi nelayan-nelayan kecil untuk berhenti dan mencari ikan, dikarenakan lokasi tersebut tidak dilalui kapal besar.
"Kami sedang mancing saat jam kejadian itu. Aneh juga, kapal tongkang (kapal besar) melintas di jalur kami. Kalau dua kapal lain hampir tenggelam kalau mereka tidak potong tali jangkarnya. Kalau kapal saya belum sempat narik jangkar akhirnya terseret jauh dan tenggelam,” ungkapnya.
Atas insiden tersebut, Fachrurozi menambahkan, pihaknya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Karena, lanjutnya, bukan hanya kehilangan kapal, tapi juga perlengkapan nelayan lainnya.
"Saat ini para nelayan juga dihantui kondisi cuaca buruk sehingga jarang memperoleh hasil tangkapan laut. Makanya kami nelayan mancing cumi itu tengah malam sekali," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)