Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto:Dok.Metro TV)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto:Dok.Metro TV)

Viral Petani Milenial Curhat Soal Utang, Ini Kata Ridwan Kamil

Rosa Anggreati • 15 Juni 2023 19:00
Bandung: Program Petani Milenial Jawa Barat sempat viral ketika salah satu pesertanya, Rizky Anggara, curhat terlilit utang.
 
Rizky Anggara merupakan peserta program Petani Milenial Jawa Barat gelombang pertama yang bergulir sejak pertengahan 2021. Ia mengikuti sektor tanaman hias bersama 19 orang petani milenial lainnya. CV Minaqu Indonesia menjadi offtaker atau penyerap hasil panen mereka.
 
Sayangnya, Rizky dan temannya tak kunjung memetik hasil dari panen tanaman hias yang dibudidayakan dalam setahun terakhir. Sejumlah rintangan dihadapi, di antaranya terhambatnya siklus panen karena keterlambatan bibit, pertumbuhan tanaman yang terganggu penyakit, dan cuaca buruk.
 
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Rizky dan kawannya terlilit utang. Mereka menerima surat peringatan terkait kredit dari Bank bjb pada November 2022.
 
Di Twitter, cerita ini menjadi viral. Salah satunya dari akun media sosial Twitter @mazzini_gsp yang diunggah pada Selasa, 31 Januari 2023.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi keluh kesah Rizky dan teman-temannya tersebut saat tampil di program acara Kick Andy yang tayang di Metro TV.
 
"Jawaban terhadap hal itu setelah saya teliti, itulah dinamikanya. Calon pembelinya kena problem perang Rusia-Ukraina. Sebelum ada perang, pesanannya lancar. Setelah ada perang, terhambat. Maka keterhambatannya turun kepada para bimbingannya. Ini bisa menjadi pembelajaran semua. Tapi dengan viralnya kasus itu, saya kira peserta program petani milenial akan turun, ternyata tidak," ucap Ridwan Kamil.
 
Ridwan Kamil menjelaskan sejak digulirkan tahun 2021, sudah ada 4 ribuan pendaftar program Petani Milenial Jawa Barat. Dari jumlah tersebut yang diterima sebanyak 1.700 orang, dan yang diwisuda tahun lalu sekitar 1.200. Kemudian, pada 2022 pendaftar mencapai 22 ribu orang. Tahun 2023 hampir 30 ribuan pendaftar Petani Milenial. Setiap tahun jumlah pendaftar naik terus.
 
"Tahun lalu yang masuk dalam binaan petani milenial Jawa Barat ada 1.700-an, yang berhasil diwisuda 1.200-an. Berarti ada 500 orang yang gagal, ada yang mengundurkan diri, ada yang  belum menghasilkan, dan sebagainya. Artinya kalau bicara ada yang kurang, tidak berhasil, ya pasti ada. Tapi jangan menggeneralisir bahwa programnya seperti apa, karena jumlah yang berhasil lebih banyak daripada yang gagal," ucap Ridwan Kamil.
 
Ridwan Kamil menegaskan program Petani Milenial Jawa Barat tak serta merta menjamin sukses. Butuh usaha dan kerja keras.
 
"Saya mau meluruskan persepsi, kalau daftar dan lolos akan digaji oleh pemerintah. Bukan seperti itu. Kemudian persepsi kedua, seolah-olah ini karpet merah yang pasti sukses. Kesuksesan bukan datang dari kami, tapi dari Anda semua. Mengubah mindset, bekerja keras, kalau jatuh bangun lagi. Jadi poinnya Petani Milenial dari Pemprov Jabar itu membersamai, tapi keberhasilan sampai tujuan, mau rutenya seperti apa, ada halangan, itu harus dilalui, diperjuangkan, diselesaikan oleh petani milenial sendiri. Tapi kami akan terus membersamai perjalanan itu," ujarnya menegaskan.
 
Lebih lanjut Ridwan Kamil memandang positif potensi keberhasilan petani milenial pada masa depan. Sebab, pangan dan teknologi digital sangat menjanjikan.
 
"Selama masa pandemi saya dapat data penting bahwa yang tangguh selama masa covid itu adalah kesehatan, pangan, digital. Digabung pangan dan digital, itulah yang namanya petani milenial yang akan tangguh terhadap disrupsi, tantangan masa depan. Inilah yang menjadi jawaban bahwa suatu hari bisa tinggal di mana saja, tapi dengan teknologi dan ilmu digital kita bisa menghasilkan kesejahteraan. Konsep petani milenial: tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," katanya.
 
Orang nomor satu di Jawa Barat itu berharap tidak hanya hal-hal yang negatif saja yang diviralkan. Sebaliknya, kisah sukses dan keberhasilan juga harus diinformasikan agar dapat menginspirasi generasi muda.
 
"Saya titip juga, viralkan keberhasilannya. Hal-hal yang positif, inspiratif. Jangan hanya kegagalannya. Ini akan menjadi sebuah fakta bahwa ini adalah jawaban masa depan. Petani milenial ini solusi di masa depan. Anda bisa kerja di mana saja selama bisa menguasai teknologi, bisnis, dan ilmunya maka Anda bisa mendapat kesejahteraan. Petani milenial membuktikan tidak perlu tinggal di kota untuk sukses. Tinggal di desa pun bisa sukses. Ingat pesan Bung Karno, pertahanan terbaik negara adalah pertahanan di bidang pertanian, bidang pangan. Kedaulatan pangan harus didahulukan," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan