Surabaya: Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh belum bisa memastikan penyelenggaraan konvensi persiapan untuk Pemilu 2024. Konvensi digelar untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden, yang bakal diusung pada pemilu presiden 2024 mendatang.
"Informasi nanti di pertengahan Juni ada rembug nasional, rencana konvensi itu apakah dibatalkan atau memang ada haluan lain dari Partai NasDem untuk ganti nahkoda baru untuk pileg dan pilpres 2024," kata Surya Paloh, saat konferensi pers jelang Rakor Pemenangan Pemilu NasDem Jatim di Surabaya, Senin, 28 Februari 2022.
Surya Paloh menyatakan partainya telah berupaya mengajak rekan partai politik (parpol) lainnya, untuk berkoalisi di pemilu 2024 mendatang. Namun, koalisi nyatanya bakal sulit dilakuka karena hampir semua tokoh malah berlomba-lomba ingin jadi calon presiden.
"Sayangnya, partner pada sibuk pengen jadi presiden. Jadi ya buat apa dikejar," ujarnya.
Baca: Surya Paloh: Tidak Ada Urgensi Menunda Pemilu 2024
NasDem, kata Surya Paloh, memang menginginkan adanya konvensi. Itu dilakukan karena partainya belum bisa mengusung capres-cawapres sendiri, karena tidak memenuhi syarat sebanyak 20 persen suara di parlemen.
"Tapi kita tahu ada undang-undang yang membatasi. Syarat legal formal untuk diterima di KPU adalah harus 20 persen suara. NasDem baru 9,6 persen hasil pemilu lalu," katanya.
Seperti diketahui, sebagian besar partai politik harus berkoalisi untuk mengikuti pemilihan presiden 2024 mendatang. Praktis, hanya PDIP yang dapat mengusung sendiri capres dan cawapres sendiri, karena memenuhi syarat ambang batas 20 persen suara nasional.
Surabaya: Ketua Umum Partai NasDem,
Surya Paloh belum bisa memastikan penyelenggaraan konvensi persiapan untuk Pemilu 2024. Konvensi digelar untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden, yang bakal diusung pada pemilu presiden 2024 mendatang.
"Informasi nanti di pertengahan Juni ada rembug nasional, rencana konvensi itu apakah dibatalkan atau memang ada haluan lain dari Partai NasDem untuk ganti nahkoda baru untuk pileg dan pilpres 2024," kata Surya Paloh, saat konferensi pers jelang Rakor Pemenangan Pemilu NasDem Jatim di Surabaya, Senin, 28 Februari 2022.
Surya Paloh menyatakan partainya telah berupaya mengajak rekan partai politik (parpol) lainnya, untuk berkoalisi di pemilu 2024 mendatang. Namun, koalisi nyatanya bakal sulit dilakuka karena hampir semua tokoh malah berlomba-lomba ingin jadi calon presiden.
"Sayangnya, partner pada sibuk pengen jadi presiden. Jadi ya buat apa dikejar," ujarnya.
Baca: Surya Paloh: Tidak Ada Urgensi Menunda Pemilu 2024
NasDem, kata Surya Paloh, memang menginginkan adanya konvensi. Itu dilakukan karena partainya belum bisa mengusung capres-cawapres sendiri, karena tidak memenuhi syarat sebanyak 20 persen suara di parlemen.
"Tapi kita tahu ada undang-undang yang membatasi. Syarat legal formal untuk diterima di KPU adalah harus 20 persen suara. NasDem baru 9,6 persen hasil pemilu lalu," katanya.
Seperti diketahui, sebagian besar partai politik harus berkoalisi untuk mengikuti pemilihan presiden 2024 mendatang. Praktis, hanya PDIP yang dapat mengusung sendiri capres dan cawapres sendiri, karena memenuhi syarat ambang batas 20 persen suara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)