Ciamis: Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menutup tujuh pasar hewan untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Penutupan pasar hewan dilakukan menyusul langkah yang diambil sejumlah daerah menghadapi wabah PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Syarif Hidayat mengatakan penutupan pasar hewan mulai dari pasar ternak Rancah, pasar ternak Cigembor, pasar ternak Rajadesa, Pamarican, Cintaratu Lakbok, Panawangan, dan Cibadak Banjarsari.
Dinas Peternakan Ciamis memberikan sosialisasi kepada pedagang dan peternak agar mereka dapat mengerti dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Kasus PMK Ditemukan di Kulon Progo
"Mereka mengerti dengan penutupan dan waktunya yang tidak ditentukan, tetapi tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan akan monitoring terus ke lapangan terutama untuk mengecek setiap peternak dan bandar. Soalnya, para bandar lebih banyak mendatangkan hewan dari luar daerah tetapi kami imbau untuk tidak membeli ternak dari wilayah yang terkena wabah," ujarnya.
Kapolsek Panjalu Iptu Yaya Koswara menambahkan pihaknya terus melakukan pendampingan terutama kegiatan pemberian vaksin terhadap hewan ternak sapi di sejumlah kandang. Tujuannya mengantisipasi hingga mencegah meluasnya penyebaran wabah PMK.
"Anggota Polri melaksanakan pendampingan kegiatan pemberian vaksin PMK di Kecamatan Panjalu yang meliputi kandang sapi milik Oyo berada di Dusun Paricariang sebanyak 105 sehat dan 15 ekor kondisinya demam dan (milik) Aan di Dusun Garahang, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu ada 100 ekor sehat," paparnya.
Ciamis: Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menutup tujuh pasar hewan untuk mencegah
penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Penutupan pasar hewan dilakukan menyusul langkah yang diambil sejumlah daerah menghadapi wabah PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Syarif Hidayat mengatakan penutupan pasar hewan mulai dari pasar ternak Rancah, pasar ternak Cigembor, pasar ternak Rajadesa, Pamarican, Cintaratu Lakbok, Panawangan, dan Cibadak Banjarsari.
Dinas Peternakan Ciamis memberikan sosialisasi kepada pedagang dan peternak agar mereka dapat mengerti dengan kondisi tersebut.
Baca juga:
Kasus PMK Ditemukan di Kulon Progo
"Mereka mengerti dengan penutupan dan waktunya yang tidak ditentukan, tetapi tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan akan monitoring terus ke lapangan terutama untuk mengecek setiap peternak dan bandar. Soalnya, para bandar lebih banyak mendatangkan hewan dari luar daerah tetapi kami imbau untuk tidak membeli ternak dari wilayah yang terkena wabah," ujarnya.
Kapolsek Panjalu Iptu Yaya Koswara menambahkan pihaknya terus melakukan pendampingan terutama kegiatan pemberian vaksin terhadap hewan ternak sapi di sejumlah kandang. Tujuannya mengantisipasi hingga mencegah meluasnya penyebaran wabah PMK.
"Anggota Polri melaksanakan pendampingan kegiatan pemberian vaksin PMK di Kecamatan Panjalu yang meliputi kandang sapi milik Oyo berada di Dusun Paricariang sebanyak 105 sehat dan 15 ekor kondisinya demam dan (milik) Aan di Dusun Garahang, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu ada 100 ekor sehat," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)