Bali: Polda Bali menggelar reka ulang adegan kecelakaan bus yang terjadi di Jalan Denpasar-Singaraja, Kabupaten Tabanan, Sabtu, 18 Juni 2022. Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Bali Rahmawati Ismail mengatakan penyebab kecelakaan belum bisa dipastikan.
"Tadi sudah reka ulang di TKP (tempat kejadian perkara) tapi belum dapat dipastikan, rem blong sampai saat ini masih dugaan," kata Rahmawati Ismail di Denpasar, Minggu, 19 Juni 2022.
Kecelakaan maut yang menewaskan satu korban dan delapan luka-luka ini masih dalam proses pengembangan data. Pihak kepolisian enggan menyimpulkan.
Rahmawati menyampaikan hingga saat ini tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Tabanan sudah melakukan pemeriksaan terhadap supir bus dan kernet atau pendamping supir. Namun, hanya supir bus berinisial A dengan angkutan bernomor kendaraan B 7134 WGA yang ditahan.
"Supir bus diamankan di Polres Tabanan, kalau untuk kronologi awalnya mereka dari Bedugul mengarah ke Denpasar dan mengangkut anak SMP," ujar Rahmawati.
Baca: Tabrakan Beruntun di Tabanan Diduga karena Rem Blong
Terkait korban dalam kecelakaan maut ini, pihak Ditlantas Polda Bali memastikan tiga korban luka-luka telah dipulangkan. Sedangkan lima sisanya dirawat di Rumah Sakit Siloam setelah sebelumnya di Rumah Sakit Baturiti.
Korban meninggal dunia merupakan seorang pejalan kaki berinisial W, (30). Sedangkan pelajar yang berada di dalam bus mengalami luka-luka.
Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus, delapan kendaraan roda empat, dan dua sepeda motor ini terjadi tepatnya di KM 48,9 Banjar Dinas Pacung, Desa Baturiti, dengan kondisi jalan curam dan berkelok. Rahmawati menyebut kerugian material atas tabrakan beruntun yang berlangsung sekitar pukul 11.15 WITA ini mencapai Rp100 juta.
"Kerugian material yang pasti delapan mobil, dua sepeda motor, satu bus nominalnya kurang lebih Rp100 juta, tapi kita pastikan dulu," ujarnya.
Bali: Polda
Bali menggelar reka ulang adegan
kecelakaan bus yang terjadi di Jalan Denpasar-Singaraja, Kabupaten Tabanan, Sabtu, 18 Juni 2022. Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Bali Rahmawati Ismail mengatakan penyebab kecelakaan belum bisa dipastikan.
"Tadi sudah reka ulang di TKP (tempat kejadian perkara) tapi belum dapat dipastikan, rem blong sampai saat ini masih dugaan," kata Rahmawati Ismail di Denpasar, Minggu, 19 Juni 2022.
Kecelakaan maut yang menewaskan satu korban dan delapan luka-luka ini masih dalam proses pengembangan data. Pihak kepolisian enggan menyimpulkan.
Rahmawati menyampaikan hingga saat ini tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Tabanan sudah melakukan pemeriksaan terhadap supir bus dan kernet atau pendamping supir. Namun, hanya supir bus berinisial A dengan angkutan bernomor kendaraan B 7134 WGA yang ditahan.
"Supir bus diamankan di Polres Tabanan, kalau untuk kronologi awalnya mereka dari Bedugul mengarah ke Denpasar dan mengangkut anak SMP," ujar Rahmawati.
Baca:
Tabrakan Beruntun di Tabanan Diduga karena Rem Blong
Terkait korban dalam
kecelakaan maut ini, pihak Ditlantas Polda Bali memastikan tiga korban luka-luka telah dipulangkan. Sedangkan lima sisanya dirawat di Rumah Sakit Siloam setelah sebelumnya di Rumah Sakit Baturiti.
Korban meninggal dunia merupakan seorang pejalan kaki berinisial W, (30). Sedangkan pelajar yang berada di dalam bus mengalami luka-luka.
Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus, delapan kendaraan roda empat, dan dua sepeda motor ini terjadi tepatnya di KM 48,9 Banjar Dinas Pacung, Desa Baturiti, dengan kondisi jalan curam dan berkelok. Rahmawati menyebut kerugian material atas tabrakan beruntun yang berlangsung sekitar pukul 11.15 WITA ini mencapai Rp100 juta.
"Kerugian material yang pasti delapan mobil, dua sepeda motor, satu bus nominalnya kurang lebih Rp100 juta, tapi kita pastikan dulu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)