Mataram: Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mendukung kebijakan pemerintah menghapus syarat tes polymerase chain reaction (PCR) dan antigen covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik, baik darat, laut, maupun udara. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi mengatakan aturan ini akan berdampak baik bagi sektor pariwisata.
"Kebijakan itu menjadi kabar menggembirakan bagi seluruh masyarakat terutama pelaku pariwisata," kata Nizar di Mataram, Selasa, 8 Maret 2022.
Ia mengatakan dengan kebijakan tersebut membuat pelaku pariwisata lebih semangat. Sebab, ada harapan sektor pariwisata menggeliat kembali.
"Kalau sudah tidak ada persyaratan tes PCR dan antigen, wisatawan bisa dengan mudah datang ke daerah kita dan itu bermuara para peningkatan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Selama pandemi, aktivitas kepariwisataan terkendala karena adanya kebijakan tes PCR dan antigen. Sehingga wisatawan berpikir dua kali jika ingin melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Wisatawan berpikir harga tiket, bayar PCR, dan saat ini polemik harga kamar hotel yang mulai naik jelang MotoGP," tutur dia.
Nizar optimistis hotel di Kota Mataram akan penuh selama perhelatan MotoGP, 18-20 Maret 2022. Saat ini, tingkat hunian hotel sudah mencapai 60-70 persen.
"Namun, kami belum bisa menetapkan target secara masif karena kunjungan tamu sifatnya masih fluktuatif. Apalagi, pembebasan ini sifatnya baru uji coba," kata Nizar.
Baca: Bandara El Tari Kupang Sambut Penghapusan PCR dan Antigen
Mataram: Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mendukung kebijakan pemerintah menghapus syarat tes polymerase chain reaction (PCR) dan antigen covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik, baik darat, laut, maupun udara. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi mengatakan aturan ini akan berdampak baik bagi sektor
pariwisata.
"Kebijakan itu menjadi kabar menggembirakan bagi seluruh masyarakat terutama pelaku pariwisata," kata Nizar di Mataram, Selasa, 8 Maret 2022.
Ia mengatakan dengan kebijakan tersebut membuat pelaku pariwisata lebih semangat. Sebab, ada harapan sektor pariwisata menggeliat kembali.
"Kalau sudah tidak ada persyaratan tes PCR dan antigen, wisatawan bisa dengan mudah datang ke daerah kita dan itu bermuara para peningkatan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Selama pandemi, aktivitas kepariwisataan terkendala karena adanya kebijakan tes PCR dan antigen. Sehingga wisatawan berpikir dua kali jika ingin melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Wisatawan berpikir harga tiket, bayar PCR, dan saat ini polemik harga kamar hotel yang mulai naik jelang MotoGP," tutur dia.
Nizar optimistis hotel di Kota Mataram akan penuh selama perhelatan MotoGP, 18-20 Maret 2022
. Saat ini, tingkat hunian hotel sudah mencapai 60-70 persen.
"Namun, kami belum bisa menetapkan target secara masif karena kunjungan tamu sifatnya masih fluktuatif. Apalagi, pembebasan ini sifatnya baru uji coba," kata Nizar.
Baca:
Bandara El Tari Kupang Sambut Penghapusan PCR dan Antigen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)