Puskesmas Moni, di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, belum mendapatkan jaringan internet stabil (Foto:Dok.Metro TV)
Puskesmas Moni, di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, belum mendapatkan jaringan internet stabil (Foto:Dok.Metro TV)

Susahnya Sinyal di Puskesmas Moni, Geser Sedikit Mati

Gervin Nathaniel Purba • 16 Desember 2020 22:36
Ende: Kehadiran internet sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan. Sayangnya, belum semua fasilitas kesehatan di Indonesia terkoneksi jaringan internet.
 
Salah satunya Puskesmas Moni, di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah memberikan bantuan satelit pada 2018 untuk menyediakan internet. Sayangnya, jaringan internet belum dapat diakses di seluruh bangunan puskesmas itu.
 
"Kalau sinyal untuk sementara hanya di ruangan sini saja. Kalau Telkomsel mulai dari depan, belakang, keluar dari Puskesmas Moni, dan (sinyal) BAKTI hanya ada di sekitar sini," ujar Kepala Puskesmas Moni Felicitas Lero, sambil menunjukkan beberapa ruangan di Puskesmas Moni, pada tayangan program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.

Lantaran keterbatasan sinyal internet, untuk melakukan pendataan pasien, staf Puskesmas Moni melakukannya secara manual. Setelah dicatat di kertas dokumen, para petugas puskesmas pergi ke lokasi yang terdapat sinyal internet.
 
Sambil membawa laptop, mereka menyelesaikan pekerjaan di bawah pohon di halaman. Ada juga yang duduk di teras puskesmas.
 
"Kalau sudah malam, sinyal tidak bagus lagi. Kecuali cerah begini," ujar Felicitas.
 
Felicitas berharap pemerintah bisa memperkuat jaringan internet di wilayahnya. 
 
"Hanya itu saja harapan kami. Jaringan diperkuat dan mungkin jangkauan lebih jauh lagi. Terutama di loket pendaftaran, ruangan persalinan, dan IGD, karena kalau sudah di dalam ruangan sulit mengakses internet," ujarnya.
 
Kondisi tersebut hanya sedikit dari besarnya tantangan yang dihadapi pemerintah untuk menghadirkan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.
 
Kepala Dinas Kominfo Ende Rando R mengakui masih banyak titik blank spot di wilayah Kabupaten Ende. Dari 259 desa, masih ada sekitar 59 desa yang blank spot.
 
"Untuk internet, baru kurang lebih sekitar 30 persen dari 59 desa dan sekolah yang ada," kata Rando.
 
Rando mengatakan, pemerintah pusat sudah berkomitmen akan membangun menara base transceiver station (BTS) untuk mengatasi blank spot di 59 desa tersebut. Komitmen itu disampaikan pada rapat koordinasi tingkat dinas provinsi di Labuan Bajo.
 
"Ende dapat 59 titik untuk BTS. Kalau kita terima itu, untuk 2021, berarti Ende akan nol blank spot," ucap Rando.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan