Medan: Kepolisian Daerah Sumatera Utara melakukan penyelidikan terkait kebocoran pipa gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SGMP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Pasalnya kebocoran gas di perusahaan tersebut mengakibatkan lima orang meninggal.
"Tim masih bekerja melakukan penyelidikan di lokasi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, melansir Antara, Selasa, 26 Januari 2021.
Hadi menerangkan, sebanyak lima orang meniggal dan 24 lainnya pingsan. Salah satud ari korban meninggal adalah anggota polisi.
Baca: Diduga Bocor, Pipa Gas PGN Semburkan Api
"Satu di antara korban meninggal adalah personel polisi yakni Aipda Lestari Sinaga. Meninggal sewaktu menolong warga," ujarnya.
Peristiwa itu berawal saat salah satu pekerja PT SMGP berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend, dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.
Saat pipa keran isolasi panas bumi itu dibuka, malah mengeluarkan gas beracun dan menimbulkan korban jiwa.
Identitas korban meninggal, yakni Suratmi, 46; Kaila Zahra, 5; Yusniar, 3; Syahrani,14; Lestari Sinaga, dan Dahni.
"Warga yang mendatangi lokasi tersebut malah keracunan gas," terangnya.
Medan: Kepolisian Daerah Sumatera Utara melakukan penyelidikan terkait k
ebocoran pipa gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SGMP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Pasalnya kebocoran gas di perusahaan tersebut mengakibatkan lima orang meninggal.
"Tim masih bekerja melakukan penyelidikan di lokasi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, melansir Antara, Selasa, 26 Januari 2021.
Hadi menerangkan, sebanyak lima orang meniggal dan 24 lainnya pingsan. Salah satud ari korban meninggal adalah anggota polisi.
Baca: Diduga Bocor, Pipa Gas PGN Semburkan Api
"Satu di antara korban meninggal adalah personel polisi yakni Aipda Lestari Sinaga. Meninggal sewaktu menolong warga," ujarnya.
Peristiwa itu berawal saat salah satu pekerja PT SMGP berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend, dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.
Saat pipa keran isolasi panas bumi itu dibuka, malah mengeluarkan gas beracun dan menimbulkan korban jiwa.
Identitas korban meninggal, yakni Suratmi, 46; Kaila Zahra, 5; Yusniar, 3; Syahrani,14; Lestari Sinaga, dan Dahni.
"Warga yang mendatangi lokasi tersebut malah keracunan gas," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)