Sumenep: Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi salah satu daerah yang berpotensi terdampak fenomena La Nina. Salah satu indikasinya, terjadi peningkatan intensitas curah hujan.
"Menurut catatan historis, La Nina dapat meningkatkan rata-rata akumulasi curah hujan bulanan 25 hingga 40 persen," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Usman Khalid, Selasa, 3 November 2020.
Ia menyebutkan di Sumenep rata-rata akumulasi curah hujan bulanan pada kisaran 101 sampai 150 milimeter. Dengan La Nina, intensitas curah hujan akan semakin tinggi.
Baca juga: Pasuruan dan Sidoarjo Terendam Banjir
Usman menilai masyarakat perlu melakukan antisipasi dampak fenomena La Nina. Sebab perubahan cuaca tersebut dapat menimbulkan genangan, banjir, banjir rob, hingga tanah longsor.
"Penambahan curah hujan ini yang perlu diwaspadai terjadinya potensi bencana alam. Meskipun La Nina tidak terjadi setiap tahun," ucap dia.
Sumenep: Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi salah satu daerah yang berpotensi terdampak
fenomena La Nina. Salah satu indikasinya, terjadi peningkatan intensitas curah hujan.
"Menurut catatan historis, La Nina dapat meningkatkan rata-rata akumulasi curah hujan bulanan 25 hingga 40 persen," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Usman Khalid, Selasa, 3 November 2020.
Ia menyebutkan di Sumenep rata-rata akumulasi curah hujan bulanan pada kisaran 101 sampai 150 milimeter. Dengan La Nina, intensitas curah hujan akan semakin tinggi.
Baca juga:
Pasuruan dan Sidoarjo Terendam Banjir
Usman menilai masyarakat perlu melakukan antisipasi dampak fenomena La Nina. Sebab perubahan cuaca tersebut dapat menimbulkan genangan, banjir, banjir rob, hingga tanah longsor.
"Penambahan curah hujan ini yang perlu diwaspadai terjadinya potensi bencana alam. Meskipun La Nina tidak terjadi setiap tahun," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)