Tangerang: Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, Indri Bevy, membantah, pernyataan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang menyebut wilayahnya menjadi daerah terbanyak pengidap AIDS di Provinsi Banten. Penderita HIV di Kota Tangerang tidak sampai 4.996 orang.
"2019 baru 111 orang yang kita temukan menderita HIV. Sementara dari 2004-2018 kasus HIV itu kurang lebih 1.506 orang. Jadi terbantahkan data dari KPA itu," ujarnya, Selasa, 10 Desember 2019.
Indri menjelaskan kasus HIV AIDS tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Terbanyak, berada di kecamatan Cipondoh.
"Jadi saya punya data yang terus berjalan pada 2019. Kemungkinan itu adalah estimasi saja dari pihak KPA,"
Menurut Indri, data dari KPA hanyalah turunan dari Kementerian Kesehatan. Pihaknya bahkan telah memvalidasi data Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Indri menambahkan ODHA telah ditangani sejak 2004. Bahkan, saat ini di tiap puskesmas sudah memberikan layanan tes dan konseling sukarela bagi para penderita HIV Aids.
"HIV AIDS ini seperti gunung es, mungkin saat ini puncaknya. Orang yang berisiko kita lakukan skrining, jelasnya.
Selain itu, Indri memastikan akses obat antiretroviral (ARV) bagi para penderita juga tidak hanya disediakan di rumah sakit. Puskesmas sudah bisa melayani pasien ODHA.
"Obat ARV ini untuk menekan virus, agar virus itu menghilangkan virus di dalam darah agar tidak terdeteksi lagi HIV AIDS," pungkasnya.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sebelumnya menyebut terdapat 16.403 warga yang terdampak virus HIV AIDS di Banten. Dari 16 ribu warga terdampak saat ini baru tujuh ribu penderita yang sudah teridentifikasi.
"Baru ketemu tujuh ribu sekian, jadi masih lebih dari setengahnya belum ketemu, itu macam-macam dampaknya. Bisa tetap menularkan, atau bahkan dia makin terdampak dengan penyakitnya sehingga makin buruk dan mengarah kepada AIDS," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Santoso Edi Budiono, Senin, 9 Desember 2019.
Edi mengatakan dengan data tersebut Banten berada di urutan ketujuh tertinggi secara nasional pada kasus HIV. Sementara persentase ODHA ada di peringkat sembilan.
Kota Tangerang menjadi daerah di Banten yang diperkirakan paling banyak penderita HIV dengan jumlah 4.996 orang. Menyusul Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di peringkat kedua dengan jumlah 2.937 orang.
"Jumlah penderita paling sedikit ada di Kabupaten Lebak dengan 1.011 orang," katanya.
Tangerang: Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, Indri Bevy, membantah, pernyataan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang menyebut wilayahnya menjadi daerah terbanyak pengidap AIDS di Provinsi Banten. Penderita HIV di Kota Tangerang tidak sampai 4.996 orang.
"2019 baru 111 orang yang kita temukan menderita HIV. Sementara dari 2004-2018 kasus HIV itu kurang lebih 1.506 orang. Jadi terbantahkan data dari KPA itu," ujarnya, Selasa, 10 Desember 2019.
Indri menjelaskan kasus HIV AIDS tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Terbanyak, berada di kecamatan Cipondoh.
"Jadi saya punya data yang terus berjalan pada 2019. Kemungkinan itu adalah estimasi saja dari pihak KPA,"
Menurut Indri, data dari KPA hanyalah turunan dari Kementerian Kesehatan. Pihaknya bahkan telah memvalidasi data Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Indri menambahkan ODHA telah ditangani sejak 2004. Bahkan, saat ini di tiap puskesmas sudah memberikan layanan tes dan konseling sukarela bagi para penderita HIV Aids.
"HIV AIDS ini seperti gunung es, mungkin saat ini puncaknya. Orang yang berisiko kita lakukan skrining, jelasnya.
Selain itu, Indri memastikan akses obat antiretroviral (ARV) bagi para penderita juga tidak hanya disediakan di rumah sakit. Puskesmas sudah bisa melayani pasien ODHA.
"Obat ARV ini untuk menekan virus, agar virus itu menghilangkan virus di dalam darah agar tidak terdeteksi lagi HIV AIDS," pungkasnya.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sebelumnya menyebut terdapat 16.403 warga yang terdampak virus HIV AIDS di Banten. Dari 16 ribu warga terdampak saat ini baru tujuh ribu penderita yang sudah teridentifikasi.
"Baru ketemu tujuh ribu sekian, jadi masih lebih dari setengahnya belum ketemu, itu macam-macam dampaknya. Bisa tetap menularkan, atau bahkan dia makin terdampak dengan penyakitnya sehingga makin buruk dan mengarah kepada AIDS," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Santoso Edi Budiono, Senin, 9 Desember 2019.
Edi mengatakan dengan data tersebut Banten berada di urutan ketujuh tertinggi secara nasional pada kasus HIV. Sementara persentase ODHA ada di peringkat sembilan.
Kota Tangerang menjadi daerah di Banten yang diperkirakan paling banyak penderita HIV dengan jumlah 4.996 orang. Menyusul Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di peringkat kedua dengan jumlah 2.937 orang.
"Jumlah penderita paling sedikit ada di Kabupaten Lebak dengan 1.011 orang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)