Lembang: Kebakaran hutan terjadi di lahan Perum Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara, di sekitar Cikole, Lembang, Bandung Barat, pada Minggu, 11 Agustus 2019. Diduga kebakaran terjadi karena kelalaian manusia.
"Kejadiannya minggu kemarin di sekitar Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kurang dari satu hektare, hanya sekitar 0,2 hektare, kalau enggak salah. Nanti saya lihat lagi datanya," ungkap Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, Senin, 12 Agustus 2019.
Dia menuturkan api menjalar alang-alang di sekitar pohon pinus. Pihaknya mengaku kesulitan mengidentifikasi sumber api.
"Bisa jadi karena ada yang membuang puntung rokok. Kalau dari faktor alam, sangat kecil kemungkinannya. Soalnya, faktor alam itu biasanya dari petir, kalau yang sampai menimbulkan api," bebernya.
Komarudin menyatakan sejak memasuki musim kemarau pihaknya telah menyatakan bencana kebakaran. Persiapan yang dilakukan, terang dia, di antaranya melengkapi para petugas lapangan dengan peralatan pemadam kebakaran yang bersifat manual.
"Diupayakan agar tidak membuat api di hutan. Kalaupun membuat api di hutan, harus dipastikan padam sebelum meninggalkan tempat," jelasnya.
Dia juga bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan masyarakat peduli api di desa, juga menyiagakan petugas di lapangan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan peta kerawanan untuk mengantisipasi kebakaran hutan.
Komarudin menerangkan parameter yang dijadikan dasar peta kerawanan di antaranya ialah petak-petak yang biasa terdapat interaksi manusia. Misalnya, kawasan hutan yang berbatasan dengan kebun masyarakat.
"Kemudian di jalur pendakian, dan di daerah-daerah yang memang sering terjadi kebakaran pada tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.
Lembang: Kebakaran hutan terjadi di lahan Perum Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara, di sekitar Cikole, Lembang, Bandung Barat, pada Minggu, 11 Agustus 2019. Diduga kebakaran terjadi karena kelalaian manusia.
"Kejadiannya minggu kemarin di sekitar Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kurang dari satu hektare, hanya sekitar 0,2 hektare, kalau enggak salah. Nanti saya lihat lagi datanya," ungkap Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, Senin, 12 Agustus 2019.
Dia menuturkan api menjalar alang-alang di sekitar pohon pinus. Pihaknya mengaku kesulitan mengidentifikasi sumber api.
"Bisa jadi karena ada yang membuang puntung rokok. Kalau dari faktor alam, sangat kecil kemungkinannya. Soalnya, faktor alam itu biasanya dari petir, kalau yang sampai menimbulkan api," bebernya.
Komarudin menyatakan sejak memasuki musim kemarau pihaknya telah menyatakan bencana kebakaran. Persiapan yang dilakukan, terang dia, di antaranya melengkapi para petugas lapangan dengan peralatan pemadam kebakaran yang bersifat manual.
"Diupayakan agar tidak membuat api di hutan. Kalaupun membuat api di hutan, harus dipastikan padam sebelum meninggalkan tempat," jelasnya.
Dia juga bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan masyarakat peduli api di desa, juga menyiagakan petugas di lapangan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan peta kerawanan untuk mengantisipasi kebakaran hutan.
Komarudin menerangkan parameter yang dijadikan dasar peta kerawanan di antaranya ialah petak-petak yang biasa terdapat interaksi manusia. Misalnya, kawasan hutan yang berbatasan dengan kebun masyarakat.
"Kemudian di jalur pendakian, dan di daerah-daerah yang memang sering terjadi kebakaran pada tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)