Penumpang kereta api saat hendak masuk ke gerbong di Stasiun KAI Divre IV Tanjungkarang. (Dok/Metro TV Lampung)
Penumpang kereta api saat hendak masuk ke gerbong di Stasiun KAI Divre IV Tanjungkarang. (Dok/Metro TV Lampung)

KAI Divre IV Tanjungkarang Siapkan 4 Perjalanan Kereta di Libur Nataru

Lampost • 19 Desember 2022 15:39
Bandar Lampung: PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Divre IV Tanjungkarang, menetapkan periode Natal dan tahun baru (Nataru) pada 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
 
Kepala Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih mengatakan, PT KAI menyediakan empat perjalanan kereta api dengan total 37.188 tempat duduk selama periode Nataru.
 
"Selama periode tersebut, rata-rata disediakan 2.066 tempat duduk per hari, dengan rincian 4 perjalanan KA Kualastabas relasi Tanjungkarang-Baturaja (PP) dengan total 1.536 tempat duduk per hari dan KA Ekspres Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati (PP) dengan 530 tempat duduk per hari," katanya, Senin, 19 Desember 2022.

Selain itu, PT KAI Divre IV Tanjungkarang juga menyiagakan total 249 petugas pengamanan dari unsur internal dan ekternal perusahaan guna mengamankan perjalanan penumpang selama periode Nataru.
 
Baca: H-7 Nataru,137 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

"Rinciannya adalah 39 personel Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), 199 personel Security, dan 11 personel tambahan dari Polri. Seluruhnya akan bersama-sama untuk mengamankan operasi Angkutan Nataru tahun ini," kata Jaka.
 
Jaka mengatakan, seluruh petugas itu disiagakan untuk melakukan pengamanan dan pencegahan ketika ada penumpang yang mengalami ketidaknyamanan mengenai keamanan seperti pencurian barang, pelecehan seksual atau lainnya di dalam kereta api.
 
"Pelanggan diimbau untuk segera melaporkan kepada Kondektur atau Polsuska yang bertugas untuk dapat segera ditindaklanjuti. Pelanggan juga dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai. id, atau media sosial KAI121," ujarnya.
 
Selanjutnya, PT KAI Divre IV Tanjungkarang juga meningkatkan pengawasan selama operasi Nataru terhadap ancaman terorisme. Hal itu dilakukan melalui penambahan personel serta penggunaan metal detector dan inspector mirror di stasiun-stasiun besar tertentu.
 
"Selain di atas kereta dan stasiun, pengamanan juga dilakukan di sepanjang jalur kereta api yang rawan tindak kejahatan. Titik rawan yang dimaksud yaitu pelemparan batu, sabotase, aktivitas masyarakat di sekitar rel, dan sebagainya," kata Jaka.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan