ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Banjir Bandang Terjang 5 Kecamatan, Pemkab Garut Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Media Indonesia • 24 September 2022 15:18
Garut: Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan tanggap darurat bencana selama sepekan setelah hujan deras yang terjadi Kamis, 22 September 2022. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan banjir bandang luapan Sungai Cipalebuh yang terjadi telah merendam 1.600 rumah di Kecamatan Pameungpeuk. 
 
Sementara, empat lokasi yakni Kecamatan Cisompet, Singajaya, Banjarwangi, dan Cibalong, diterjang longsor. Bencana longsor telah menimbun rumah yang ditempati pasangan suami istri yang mengakibatkan satu orang meninggal dan seorang lagi harus mendapat perawatan.
 
"Bencana yang terjadi di lima kecamatan di Garut selatan, pemerintah Kabupaten Garut menetapkan masa tanggap darurat bencana selama sepekan. Karena, berdasarkan laporan warga terdampak di lima kecamatan dan yang paling parah itu di Kecamatan Pameungpeuk hingga para petugas masih menghitung atas kerugian yang dialami oleh warga termasuk melakukan langkah-langkah penanganan," kata Helmi, Sabtu, 24 September 2022.

Sebanyak 1.600 unit rumah terdampak banjir hingga menyebabkan 400 rusak ringan dan sedang. Sedangkan dua unit rumah rusak berat, diprediksi kerugian atas bencana yang terjadi mencapai Rp10 miliar.
 
Namun, petugas gabungan masih melakukan penghitungan di lapangan termasuk berupaya membersihkan lumpur di rumah tersebut.
 
"Banjir bandang yang terjadi menyebabkan 40 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi dan mereka sudah kembali ke rumahnya setelah kondisi air surut, tapi dari bencana banjir dan longsor telah menyebabkan jembatan gantung merah putih yang menghubungkan Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kecamatan Singajaya, Jembatan Manglayang, Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong," ujarnya.
 
Baca: 12 Titik di Tangsel Longsor dan Banjir Akibat Hujan Deras
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan banjir bandang yang menerjang Pameungpeuk disebabkan luapan Sungai Cipalebuh.
 
"Selama masa tanggap darurat bencana para petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD, Tagana dan relawan lainnya berupaya membersihkan material lumpur dan memberikan air bersih bagi masyarakat yang terdampak termasuk pakaian dan makanan. Karena, beberapa fasilitas umum terdampak termasuk jembatan roboh dan jalan tertimbun longsor," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan