ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Kasus DBD di Payakumbuh Mencapai 61 Orang, Terbanyak Terjadi di Kawasaan Padat Penduduk

Antara • 27 September 2022 12:33
Payakumbuh: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga September 2022, mencapai 61 kasus.
 
"Selama tahun berjalan 2022, terdapat 61 kasus DBD. Alhamdulillah belum ada yang parah atau sampai menyebabkan kematian," kata Kepala Dinkes Kota Payakumbuh Wawan Sofianto di Payakumbuh, Selasa, 27 September 2022.
 
Ia mengatakan kasus aktif DBD di Payakumbuh saat ini tersisa satu kasus, sementara 60 kasus lainnya sudah sembuh.

"Kasus DBD merata tersebar di lima kecamatan yang ada di Payakumbuh, namun yang paling banyak di kawasan yang padat penduduk," ujarnya.
 
Kadis yang baru dilantik sekitar dua pekan tersebut mengatakan yang paling banyak terkena kasus DBD adalah anak-anak sampai remaja. Untuk mengantisipasi melonjaknya kasus DBD, pihaknya rutin melakukan surveilance atau mengamati pola penyebaran penyakit DBD, mulai dari orang atau manusianya, sumber penyakit, dan lingkungan.
 
"Ini yang harus dijaga kestabilannya, jika ada yang tidak stabil, baru kita lakukan intervensi pada tiga sumber itu. Misalnya, kalau ada yang sakit kita berikan intervensi kepada orangnya," ucap dia.
 
Selain itu, juru pengamat jentik (jumantik) di tiap Puskesmas akan mengontrol atau memantau jentik nyamuk. Namun, kata dia, langkah pencegahan paling optimal yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan perilaku hidup bersih terutama untuk lingkungan.
 
Baca: Waspada, Kasus DBD di Tangsel Mulai Meningkat

Salah satu cara untuk mencegah merebaknya DBD dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas ekonomis.
 
"Pertama, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, seperti bak mandi, bak penampung air, drum dan tempat penampungan air lainnya," kata Wawan.
 
Selanjutnya, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Setelah itu, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang.
 
"Terakhir itu plus-nya, seperti gotong royong membersihkan lingkungan, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, dan lainnya," ujar Wawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan