Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2022 di Gedung Mahameru Polda Jatim, Rabu malam, 21 Desember 2022. (Dok: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2022 di Gedung Mahameru Polda Jatim, Rabu malam, 21 Desember 2022. (Dok: Humas Pemprov Jatim)

18.855 Personel Dikerahkan Amankan Natal dan Tahun Baru di Jatim

Amaluddin • 22 Desember 2022 10:03
Surabaya: Sebanyak 18.855 personel gabungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Polri, TNI dan elemen masyarakat diterjunkan saat Operasi Lilin Semeru 2022. Mereka bertugas untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
 
"Saya rasa ini akan jadi bagian untuk bisa memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan terbaik pada momen Nataru kali ini," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2022 di Gedung Mahameru Polda Jatim, Rabu malam, 21 Desember 2022.
 
Berdasarkan data Polda Jatim, secara rinci terdiri dari 3.797 personel dari Pemprov Jatim, 11.186 personel Polri, 1.825 personel TNI dan 2.047 orang dari berbagai elemen masyarakat. Semuanya dipastikan akan bekerja sama dalam mengawal kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat selama jalannya Nataru. 

Selain kesiapan personel, kesiapan armada angkutan umum turut menjadi perhatian Pemprov Jatim. Tercatat 5.444 unit bis, 130 rangkaian kereta, 214 penerbangan dan 101 unit kapal laut disiapkan sebagai mode angkutan umum masyarakat menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. 
 
Baca: Dinkes Kabupaten Tangerang Sebar Puluhan Nakes di Titik Posko Nataru

Lebih lanjut, Khofifah juga menegaskan kepada seluruh pihak pelaksanaan Nataru 2022 kali ini jauh berbeda dengan  Nataru tahun 2020 dan 2021. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar semua pihak bisa melakukan antisipasi berbagai  layanan dibandingkan tahun sebelumnya. 
 
Khofifah mencontohkan, seluruh Fasilitas di Rumah Sakit Daerah maupun Swasta hingga Puskesmas harus siaga 24 jam. Ia meminta fasilitas di Rumah Sakit dan Puskesmas di seluruh titik saling terhubung. 
 
"Saya pastikan tahun ini tidak bisa dibanding-bandingke dengan tahun 2020 dan 2021 karena peningkatan mobilitas masyarakat sangat signifikan. Maka membangun suatu komitmen untuk menyambut Nataru 2022, ini tidak bisa disamakan pada tahun 2021 dan 2020," ujarnya. 
 
Khofifah juga berpesan perlu adanya kesiapsiagaan oleh Pertamina dan PLN. Bukan tanpa alasan, dengan kondisi peningkatan mobilitas serta siaga bencana hidrometeorologi di Jawa Timur, maka perlu dilakukan inovasi kesiapsiagaan. Salah satunya melalui penyediaan SPBU Bergerak dan Gardu Bergerak bagi masyarakat. 
 
"Kita juga masih harus menghadapi kemungkinan angin puting beliung yang bisa berdampak pada pohon-pohon yang tumbang hingga pemadaman listrik. Maka dari itu pentingnya Gardu Bergerak adalah untuk menjaga kestabilan layanan listrik di tempat-tempat peribadatan," pesan Khofifah. 
 
"Jangan sampai ada tempat ibadah  yang listriknya padam. Jangan sampai ada tempat peribadatan yang terganggu kekhidmatan dalam beribadah," imbuhnya.
 
Khofifah mengajak keseriusan dan kerjasama seluruh stakeholder dan masyarakat. Ini penting, karena menurutnya keamanan, keselamatan  dan kenyamanan selama Nataru merupakan tanggung jawab dan tugas bersama, tanpa terkecuali. 
 
"Hal-hal seperti ini saya mohon kita detailkan. Makronya kita siapkan , mikronya kita siapkan dan Detail Plannya, juga kita siapkan. Tidak kalah pentingnya distribusi sembako pastikan cukup dan merata," katanya. 
 
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, menyatakan penyelenggaraan Rakor Persiapan Operasi Lilin Semeru 2022 Ini menjadi langkah antisipasi bagi aparat dalam mewujudkan Nataru 2022 yang aman bagi masyarakat. 
 
"Jadi jika ada isu-isu teknis yang kemungkinan nantinya muncul, sudah kita lakukan antisipasi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang dipaparkan tadi," katanya. 
 
Ia menegaskan kegiatan ini akan terus berlanjut sampai ranah teknis dan detail seperti adanya pemeriksaan urine bagi para sopir angkutan umum Nataru. Untuk pengamanan Natal sendiri, Toni menyebut personel akan disebar untuk melakukan pengamanan dan sterilisasi berlapis di 2.820 gereja di seluruh Jatim. 
 
"Sementara untuk perayaan Malam Tahun Baru, berdasarkan Hasil Rekapitulasi, terdapat 3.951 titik kegiatan yang akan menjadi konsentrasi operasi lilin guna antisipasi kerumunan massa, utamanya tempat-tempat wisata yang ramai dikunjungi masyarakat saat libur Nataru," ujarnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan