Lebak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat agar waspada longsor. Bencana ini sering terjadi memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kita berharap dengan waspada dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Reza Faisal, Minggu, 14 Agustus 2022.
Ia mengatakan BPBD Lebak telah menyampaikan peringatan dini kewaspadaan bencana alam pada aparatur kecamatan, desa, dan relawan sehubungan tibanya masa pancaroba dalam beberapa hari ke depan.
Peluang bencana alam tersebut karena curah hujan tinggi yang terjadi Sabtu, 13 Agustus 2022. Kondisi ini mengakibatkan jalan antardesa di Kecamatan Lebakgedong tertutup akibat longsoran tanah setinggi 20 meter.
Beruntung, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material milik masyarakat. Bencana longsoran tanah itu hanya menutupi ruas jalan yang menghubungkan antardesa di daerah tersebut.
BPBD Lebak mengajak masyarakat agar waspada jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Selama ini, kata dia, hampir setiap sore hingga malam hari dilanda cuaca buruk akibat musim peralihan dari hujan ke kemarau.
Baca: Hujan Deras, Desa Torue Sulteng Kembali Dilanda Banjir
"Kami mengingatkan warga jika cuaca buruk, sebaiknya berlindung ditempatkan yang lebih aman, terlebih permukiman yang tinggal di pegunungan dan perbukitan rawan longsor," ucap Agus.
Ia mengatakan masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam ada ribuan kepala keluarga. Mereka tinggal di permukiman pegunungan dan perbukitan, seperti kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Bahkan, bencana longsor tahun 2020 di kawasan TNGHS Blok Kecamatan Lebakgedong menimbulkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi. Selain itu, ratusan rumah, infrastruktur pendidikan, pasar, dan perkantoran rusak berat.
Lebak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat agar waspada
longsor. Bencana ini sering terjadi memasuki masa pancaroba dari
musim hujan ke musim kemarau.
"Kita berharap dengan waspada dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Reza Faisal, Minggu, 14 Agustus 2022.
Ia mengatakan BPBD Lebak telah menyampaikan
peringatan dini kewaspadaan bencana alam pada aparatur kecamatan, desa, dan relawan sehubungan tibanya masa pancaroba dalam beberapa hari ke depan.
Peluang bencana alam tersebut karena curah hujan tinggi yang terjadi Sabtu, 13 Agustus 2022. Kondisi ini mengakibatkan jalan antardesa di Kecamatan Lebakgedong tertutup akibat longsoran tanah setinggi 20 meter.
Beruntung, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material milik masyarakat. Bencana longsoran tanah itu hanya menutupi ruas jalan yang menghubungkan antardesa di daerah tersebut.
BPBD Lebak mengajak masyarakat agar waspada jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Selama ini, kata dia, hampir setiap sore hingga malam hari dilanda cuaca buruk akibat musim peralihan dari hujan ke kemarau.
Baca:
Hujan Deras, Desa Torue Sulteng Kembali Dilanda Banjir
"Kami mengingatkan warga jika cuaca buruk, sebaiknya berlindung ditempatkan yang lebih aman, terlebih permukiman yang tinggal di pegunungan dan perbukitan rawan longsor," ucap Agus.
Ia mengatakan masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam ada ribuan kepala keluarga. Mereka tinggal di permukiman pegunungan dan perbukitan, seperti kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Bahkan, bencana longsor tahun 2020 di kawasan TNGHS Blok Kecamatan Lebakgedong menimbulkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi. Selain itu, ratusan rumah, infrastruktur pendidikan, pasar, dan perkantoran rusak berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)