Sukabumi: Pemakaman siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) berinisial MHD,9, yang diduga tewas oleh teman sekolahnya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibongkar untuk autopsi.
Tim forensik Rumah Sakit Syamsudin Sukabumi memeriksa sejumlah bagian organ tubuh dan dibawa ke laboratorium forensik di Bandung.
Diketahui terdapat sepuluh sample yang diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut yang hasilnya akan dibawa ke pihak polres Sukabumi Kota untuk melengkapi berkas penyelidikan.
Pihak kepolisian juga sudah memeriksa lebih dari lima belas orang saksi baik dari teman korban, pihak sekolah, keluarga korban, hingga pihak rumah sakit. Hasil visum sebelumnya yang disampaikan oleh pihak rumah sakit terhadap keluarga menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat terkena penyakit tetanus.
Dokter Forensik RS Syamsudin Sukabumi, Nurul Aida Fathya, mengatakan bahwa setelah ini pihaknya akan memastikan lebih lanjut mengenai penemuan yang ditemukan saat di laboratorium.
"Tentu saja saat ini keadaan jenazahnya juga sudah mulai membusuk," tambahnya, dikutip dari Newsline, Metro TV, Kamis 1 Mei 2023.
Pihak kuasa hukum keluarga korban berharap bahwa pihak kepolisian bekerja profesional agar kasus tersebut dapat terungkap.
Sebelumnya, MHD diduga meninggal karena dianiaya oleh kakak kelasnya. Diketahui, korban sempat kritis selama 3 hari di rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada Sabtu, 20 Mei 2023 sekitar pukul 08.00 WIB.
(Vania Liu Trixie)
Sukabumi: Pemakaman siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) berinisial MHD,9, yang diduga tewas oleh teman sekolahnya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibongkar untuk
autopsi.
Tim forensik Rumah Sakit Syamsudin Sukabumi memeriksa sejumlah bagian organ tubuh dan dibawa ke laboratorium forensik di Bandung.
Diketahui terdapat sepuluh
sample yang diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut yang hasilnya akan dibawa ke pihak polres Sukabumi Kota untuk melengkapi berkas penyelidikan.
Pihak kepolisian juga sudah memeriksa lebih dari lima belas orang saksi baik dari teman korban, pihak sekolah, keluarga korban, hingga pihak rumah sakit. Hasil visum sebelumnya yang disampaikan oleh pihak rumah sakit terhadap keluarga menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat terkena penyakit tetanus.
Dokter Forensik RS Syamsudin Sukabumi, Nurul Aida Fathya, mengatakan bahwa setelah ini pihaknya akan memastikan lebih lanjut mengenai penemuan yang ditemukan saat di laboratorium.
"Tentu saja saat ini keadaan jenazahnya juga sudah mulai membusuk," tambahnya, dikutip dari Newsline, Metro TV, Kamis 1 Mei 2023.
Pihak kuasa hukum keluarga korban berharap bahwa pihak kepolisian bekerja profesional agar kasus tersebut dapat terungkap.
Sebelumnya, MHD diduga meninggal karena dianiaya oleh kakak kelasnya. Diketahui, korban sempat kritis selama 3 hari di rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada Sabtu, 20 Mei 2023 sekitar pukul 08.00 WIB.
(
Vania Liu Trixie) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)