Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuka depo dan tempat pembuangan sampah (TPS) yang sempat ditutup sekitar sepekan. Namun, pembukaan itu tetap dilakukan pembatasan.
"Kami sudah membuka 14 depo dan 3 TPS, diharapkan tak ada sampah-sampah di jalanan," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Pembukaan depo dan TPS menyusul banyaknya sampah berserakan di tepi-tepi jalan hingga merambah ke jalanan. Singgih mengatakan pengangkutan sampah dengan gerobak sudah diperbolehkan ke rumah-rumah.
"Kami berharap saat ini menjadi momen munculnya kepedulian masyarakat menjaga keamanan dan pengguna jalan agar tidak dipenuhi sampah karena tak enak dipandang," ucap dia.
Sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup pada 23 Juli 2023, sampah di Kota Yogyakarta berserakan di berbagai titik. Bahkan, kawasan Alun-alun Selatan dan Jalan Nyi Ahmad Dahlan tak luputan dari banyaknya sampah. Singgih menyebut petugas Dinas Lingkungan Hidup telah bergerak menyisir sejumlah kawasan yang ada sampah berserakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, mengungkapkan pembukaan depo dan TPS dijadwal beragam. Depo maupun TPS dibuka sejak pukul 6.00 WIB.
"Ada yang buka hanya sampai jam 9.00 WIB, ada yang sampai jam 12.00 WIB," ucap Sugeng.
Ia menambahkan, layanan yang diberikan hanya sampah yang sudah dipilah dan sudah tak bisa dikelola warga. Sugeng mengingatkan agar warga tak sembarang mencampur semua jenis sampah.
"Kasta paling tinggi pengelolaan sampah itu di pemilahan. Begitu sudah dipilah, bisa diselesaikan, baik di bikin kompos dan di bank sampah. Pemerintah tanggung jawabnya mengelola residunya," ungkapnya.
Sampah yang dihasilkan dari Kota Yogyakarta sekitar 200-an ton. Sebanyak 100 ton di antaranya dikirim ke TPA Piyungan, 15 ton ke TPST di Kulon Progo, dan sisanya diharuskan dikelola Pemkot Yogyakarta.
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuka depo dan tempat pembuangan sampah (TPS) yang sempat
ditutup sekitar sepekan. Namun, pembukaan itu tetap dilakukan pembatasan.
"Kami sudah membuka 14 depo dan 3 TPS, diharapkan tak ada sampah-sampah di jalanan," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Pembukaan depo dan TPS menyusul banyaknya sampah berserakan di tepi-tepi jalan hingga merambah ke jalanan. Singgih mengatakan pengangkutan sampah dengan gerobak sudah diperbolehkan ke rumah-rumah.
"Kami berharap saat ini menjadi momen munculnya kepedulian masyarakat menjaga keamanan dan pengguna jalan agar tidak dipenuhi sampah karena tak enak dipandang," ucap dia.
Sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup pada 23 Juli 2023, sampah di Kota Yogyakarta berserakan di berbagai titik. Bahkan,
kawasan Alun-alun Selatan dan Jalan Nyi Ahmad Dahlan tak luputan dari banyaknya sampah. Singgih menyebut petugas Dinas Lingkungan Hidup telah bergerak menyisir sejumlah kawasan yang ada sampah berserakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, mengungkapkan pembukaan depo dan TPS dijadwal beragam. Depo maupun TPS dibuka sejak pukul 6.00 WIB.
"Ada yang buka hanya sampai jam 9.00 WIB, ada yang sampai jam 12.00 WIB," ucap Sugeng.
Ia menambahkan, layanan yang diberikan hanya sampah yang sudah dipilah dan sudah tak bisa dikelola warga. Sugeng mengingatkan agar warga tak sembarang
mencampur semua jenis sampah.
"Kasta paling tinggi pengelolaan sampah itu di pemilahan. Begitu sudah dipilah, bisa diselesaikan, baik di bikin kompos dan di bank sampah. Pemerintah tanggung jawabnya mengelola residunya," ungkapnya.
Sampah yang dihasilkan dari Kota Yogyakarta sekitar 200-an ton. Sebanyak 100 ton di antaranya dikirim ke TPA Piyungan, 15 ton ke TPST di Kulon Progo, dan sisanya diharuskan dikelola Pemkot Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)