Teknologi Pengelolaan Limbah oleh Industri Mampu Tekan Efek Rumah Kaca

Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya memperkuat sosialisasi pengurangan emisi gas rumah kaca. Perusahaan atau industri dituntut memiliki sistem pengolahan limbah demi mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. Industri pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun(B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) memaparkan tentang realisasi komitmen dalam upaya mendukung program penurunan emisi gas rumah kaca.  "Sejak PPLI berdiri tahun 1994 sudah menerapkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan limbah B3 maupun non B3 dan masih terus dilakukan hingga saat ini," kata Manager Research and Bussiness Development PPLI Lely Fitriyani dalam diskusi di Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) Road to COP 28 di Jakarta, Senin, 18 September 2023.   Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan apresiasi atas kiprah PPLI selama ini dalam turut mencegah kerusakan lingkungan dan menurunkan emisi gas rumah kaca. "Dengan teknologi dan fasilitas yang dimiliki, PPLI telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga kelestarian alam dari potensi pencemaran lingkungan akibat limbah B3 maupun non B3 yang dihasilkan industri," ujar Rosa. Dalam ajang Festival LIKE Road to COP 28 tersebut, selain sebagai pembicara, perusahaan yang 95 persennya dimiliki oleh Perusahaan asal Jepang DOWA Ecosystem Co Ltd tersebut juga berpartisipasi dalam pameran di tempat yang sama. Booth milik PPLI menampilkan sampel olahan limbah yang dimanfaatkan serta sejumlah penghargaan dan Proper Hijau yang diperoleh dari Dinas LHK  dan Kementerian LHK. Di hari pertama pameran, booth PPLI sempat dikunjungi oleh Menteri LHK RI, Siti Nurbaya dan Mensesneg Pratikno. "Hari kedua Festival LIKE hari ini, Wamen LHK juga menyempatkan diri melihat booth kami," ujar staf PPLI, Alvian.