Jepara: Tradisi pesta baratan rutin digelar oleh masyarakat Kecamatan Kalinyamtan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tiap tahun. Namun, sejak tiga tahun lalu tradisi menyambut Ramadan urung dilaksanakan lantaran pandemi covid-19.
Berkat dukungan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, tradisi pesta baratan yang dikemas festival kembali dihelat Pelaku Seni Kalinyamatan Bersatu pada Sabtu malam, 4 Maret 2023.
Sejak selepas Isya, masyarakat berjubel di kanan dan kiri di sepanjang jalan dari kompleks makam Citrosoman, bupati pertama Kabupaten Jepara, hingga alun-alun Desa Sendang. Masyarakat menantikan iring-iringan tokoh Ratu Kalinyamat dan pasukannya beserta warga yang membawa impes atau lampion di tengah gerimis.
Panggung kesenian disiapkan di alun-alun Desa Sendang. Beragam pentas kesenian seperti tari-tarian, musik, dan pantomim ditampilkan menghibur masyarakat. Doa bersama pun dipanjatkan sebelum pentas dimulai.
“Ini sudah menjadi tradisi masyarakat Kalinyamatan setiap tahunnya dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Dan acara ini bisa terselenggara berkat dukungan penuh dari ibu Lestari Moerdijat,” ujar Nur Hidayat, perwakilan Sahabat Lestari, Minggu, 5 Maret 2023.
Tradisi baratan dilaksanakan dua pekan jelang Ramadan. Nur Hidayat menceritakan, istilah baratan berasal dari bahasa Arab, yaitu Baroatan. Kata tersebut berarti lembaran yakni setiap pertengahan bulan Syaban merupakan pergantian lembaran catatan alam manusia menjelang Ramadan.
“Tradisi ini sudah berlangsung sejak dulu. Kalau dulu hanya berjalan keliling kampung dengan membawa lampion, makanan dari ketan dan gendar. Sekarang dikemas lebih meriah lagi sehingga masyarakat dari luar jug abisa ikut menikmati,” kata Nuh Hidayat.
Tradisi serupa di sejumlah desa di Kecamatan Kalinyamatan juga dilangsungkan. Meski sama-sama menggunakan istilah baratan, namun bentuk penyelenggaraannya berbeda.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Tradisi pesta baratan rutin digelar oleh masyarakat Kecamatan Kalinyamtan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tiap tahun. Namun, sejak tiga tahun lalu tradisi menyambut Ramadan urung dilaksanakan
lantaran pandemi covid-19.
Berkat dukungan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, tradisi pesta baratan yang dikemas festival kembali dihelat Pelaku Seni Kalinyamatan Bersatu pada Sabtu malam, 4 Maret 2023.
Sejak selepas Isya, masyarakat berjubel di kanan dan kiri di sepanjang jalan dari kompleks makam Citrosoman, bupati pertama Kabupaten Jepara, hingga alun-alun Desa Sendang. Masyarakat menantikan iring-iringan tokoh Ratu Kalinyamat dan pasukannya beserta warga yang membawa impes atau lampion di tengah gerimis.
Panggung kesenian disiapkan di alun-alun Desa Sendang. Beragam pentas kesenian seperti tari-tarian, musik, dan pantomim ditampilkan menghibur masyarakat.
Doa bersama pun dipanjatkan sebelum pentas dimulai.
“Ini sudah menjadi tradisi masyarakat Kalinyamatan setiap tahunnya dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Dan acara ini bisa terselenggara berkat dukungan penuh dari ibu Lestari Moerdijat,” ujar Nur Hidayat, perwakilan Sahabat Lestari, Minggu, 5 Maret 2023.
Tradisi baratan dilaksanakan dua pekan jelang Ramadan. Nur Hidayat menceritakan, istilah baratan berasal dari bahasa Arab, yaitu Baroatan. Kata tersebut berarti lembaran yakni setiap pertengahan bulan Syaban merupakan pergantian lembaran catatan alam
manusia menjelang Ramadan.
“Tradisi ini sudah berlangsung sejak dulu. Kalau dulu hanya berjalan keliling kampung dengan membawa lampion, makanan dari ketan dan gendar. Sekarang dikemas lebih meriah lagi sehingga masyarakat dari luar jug abisa ikut menikmati,” kata Nuh Hidayat.
Tradisi serupa di sejumlah desa di Kecamatan Kalinyamatan juga dilangsungkan. Meski sama-sama menggunakan istilah baratan, namun bentuk penyelenggaraannya berbeda.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)