Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Bripka Andry Mengaku Keluarganya Dapat Ancaman

Media Indonesia.com • 19 Juni 2023 16:07
Pekanbaru: Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Polda Riau mengaku sempat mendapatkan ancaman seusai dirinya membongkar praktik setoran sejumlah uang dari bawahan ke atasan di satuannya.
 
“Ya pastinya itu yang saya terima, tetapi saya tidak mau bawa hal itu, artinya saya sudah siap atas apapun yang terjadi,” kata Bripka Andry Darma Irawan, Senin, 19 Juni 2023.
 
Kendati demikian Bripka Andry membeberkan dirinya tak bisa membuktikan soal ancaman itu, lantaran ancaman tersebut bukan melalui pesan singkat dari maupun surat tulis tangan, melainkan hanya lewat ucapan. 

“Orangnya saya kenal (yang menyampaikan pesan ancaman), orang dekat, tetapi pesannya tidak berbentuk jadi saya tidak bisa membuktikan, soalnya bentuk ancamannya lewat ucapan dan obrolan," ujarnya.
 
Selain dirinya, keluarga hingga orang-orang terdekat Bripka Andry Darma Irawan juga turut mendapatkan ancaman tersebut.
 
Baca: Polda Riau Tahan Kompol Petrus dan 7 Anggota Brimob

"Ada yang nemuin adik saya, nemuin saudara saya, ada juga bertemu dengan teman saya. Saya tegaskan, saya bicara seperti ini bukan niat mau membongkar saya hanya menyampaikan apa adanya," jelasnya.
 
“Kedua, saya juga sudah lapor ke Propam Polda Riau saya juga diminta untuk membongkar, makanya saya bongkar,” sambungnya.
 
Bripka Andry Darma Irawan juga menegaskan jika apa yang dikabarkan soal dirinya mangkir dari pemeriksaan tidaklah benar. Bripka Andry mengaku dirinya mencoba membuat laporan ke Polda Riau atas apa yang dia alami.
 
“Saya ikuti semua prosesnya sampai ibu dan istri saya diperiksa. Saya juga sudah hadap bapak Kapolda tetapi itu tadi, saya belum dapat ayoman tentang bagaimana saya jalani dinas, karena keluarga khawatir keselamatan saya saat saya bertugas di brimob," jelasnya.
 
Sebelumnya, kasus dugaan setoran sejumlah uang dari bawahan ke atasan yang terjadi di Batalyon B Pelopor Menggala Junction, Rokan Hilir, Riau ramai jadi bahan perbincang. Peristiwa itu menjadi buah bibir setelah Bripka Andry Darma Irawan secara gamblang mengaku sempat menyerahkan sejumlah uang sebesar Rp650 juta kepada atasannya, Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Satbrimob Polda Riau Kompol Petrus H Simamora.
 
Kasus ini sudah ditangani Propam Polda Riau, bahkan Petrus sebagai Komandan Brimob Batalyon B sudah dicopot dari iabatannya. Sementara Bripka Andry dimutasi ke Batalyon A Pelopor Brimob Polda Riau di Pekanbaru.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan