Bangka: Pemerintah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan 9.800 rapid test gratis untuk masyarakat. Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra, mengatakan, rapid test gratis diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti mahasiswa, pelajar, santri, dan orang sakit atau pendamping orang sakit yang akan keluar daerah atau pun masuk sekolah dan pesantren.
"Kita ingin meringankan beban masyarakat, makanya kita siapkan anggaran Rp1,3 miliar untuk 9.800 rapid test gratis untuk masyarakat," kata dia, Kamis, 9 Juli 2020.
Baca juga: Puncak DBD di Temanggung Diprediksi pada Oktober
Selain itu, menurut Boy, rapid test gratis juga boleh diikuti masyarakat yang baru akan membuka usaha kembali serta para ASN yang akan melakukan dinas luar. Ia menyebutkan rapid test gratis yang dimulai sejak 2 Juli hingga 8 Juli 2020 tercatat sudah menjangkau sebanyak 437 orang.
"Mayoritas adalah mahasiswa, pelajar, masyarakat umum yang keluar daerah karena urusan penting dan ASN dinas luar daerah," jelas dia. (Rendy Ferdiansyah)
Bangka: Pemerintah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan 9.800 rapid test gratis untuk masyarakat. Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra, mengatakan, rapid test gratis diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti mahasiswa, pelajar, santri, dan orang sakit atau pendamping orang sakit yang akan keluar daerah atau pun masuk sekolah dan pesantren.
"Kita ingin meringankan beban masyarakat, makanya kita siapkan anggaran Rp1,3 miliar untuk 9.800 rapid test gratis untuk masyarakat," kata dia, Kamis, 9 Juli 2020.
Baca juga:
Puncak DBD di Temanggung Diprediksi pada Oktober
Selain itu, menurut Boy, rapid test gratis juga boleh diikuti masyarakat yang baru akan membuka usaha kembali serta para ASN yang akan melakukan dinas luar. Ia menyebutkan rapid test gratis yang dimulai sejak 2 Juli hingga 8 Juli 2020 tercatat sudah menjangkau sebanyak 437 orang.
"Mayoritas adalah mahasiswa, pelajar, masyarakat umum yang keluar daerah karena urusan penting dan ASN dinas luar daerah," jelas dia. (Rendy Ferdiansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
