Makassar: Penutupan penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang dimulai pada 25 April 2020 besok dikeluhkan calon penumpang masyarakat. Penutupan penerbangan komersial dianggap terlalu cepat.
Salah satu calon, Alim menyayangkan keputusan penutupan penerbangan oleh Kementerian Perhubungan itu. Penghentian penerbangan dinilai terlalu mendadak.
"Harusnya ada pemberian waktu seminggu lah sebelum diterapkan," katanya, saat ditemui di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 24 April 2020.
Alim yang rencananya akan berangkat ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur itu hanya bisa pasrah. Tikat pesawat yang sudah jauh-jauh hari dibeli tidak bisa dijadwalkan ulang.
Belum lagi penutupan untuk penerbangan bagi penumpang akan berlangsung cukup lama atau hingga Juni 2020 mendatang. "Saya ini bingung, tidak tahu mau ke mana. Saya tidak tahu daerah sini," jelasnya.
Alim mengaku telah mengetahui informasi ini sejak malam sebelumnya saat masih berada di Gorontalo. Ia pun bergegas pergi ke Makassar bisa segera pulang ke Surabaya.
"Saya sudah tahu infonya sejak semalam. Tapi, katanya di sini bisa di-reschedule. Tapi ternyata di sini juga tidak bisa, katanya sudah full," jelasnya.
Calon penumpang lain, Arman, mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum mendapatkan tiket. Padahal sudah beberapa jam berada di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pria asal Padang, Sumatera Barat itu, bahkan harus mengutang kepada teman-temannya hanya untuk membeli tiket. Sementara ia tidak punya sanak famili di Kota Makassar.
"Tadi saya ngutang-ngutang kepada teman supaya bisa pulang kan," jelasnya.
Makassar: Penutupan penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang dimulai pada 25 April 2020 besok dikeluhkan calon penumpang masyarakat. Penutupan penerbangan komersial dianggap terlalu cepat.
Salah satu calon, Alim menyayangkan keputusan penutupan penerbangan oleh Kementerian Perhubungan itu. Penghentian penerbangan dinilai terlalu mendadak.
"Harusnya ada pemberian waktu seminggu lah sebelum diterapkan," katanya, saat ditemui di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 24 April 2020.
Alim yang rencananya akan berangkat ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur itu hanya bisa pasrah. Tikat pesawat yang sudah jauh-jauh hari dibeli tidak bisa dijadwalkan ulang.
Belum lagi penutupan untuk penerbangan bagi penumpang akan berlangsung cukup lama atau hingga Juni 2020 mendatang. "Saya ini bingung, tidak tahu mau ke mana. Saya tidak tahu daerah sini," jelasnya.
Alim mengaku telah mengetahui informasi ini sejak malam sebelumnya saat masih berada di Gorontalo. Ia pun bergegas pergi ke Makassar bisa segera pulang ke Surabaya.
"Saya sudah tahu infonya sejak semalam. Tapi, katanya di sini bisa di-
reschedule. Tapi ternyata di sini juga tidak bisa, katanya sudah full," jelasnya.
Calon penumpang lain, Arman, mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum mendapatkan tiket. Padahal sudah beberapa jam berada di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pria asal Padang, Sumatera Barat itu, bahkan harus mengutang kepada teman-temannya hanya untuk membeli tiket. Sementara ia tidak punya sanak famili di Kota Makassar.
"Tadi saya ngutang-ngutang kepada teman supaya bisa pulang kan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)