Jayapura: Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan terhadap salah satu staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo atas nama Hendry Jovinski.
"Pelakunya sudah kami identifikasi dan tadi subuh sekitar pukul 02.00 WIT tim gabungan sudah mencoba masuk ke lokasi yang ditengarai sebagai tempat tinggal pelaku. Namun pelaku tidak ditemukan," kata Paulus, Rabu, 19 Agustus 2020.
Kendati keberadaan pelaku belum diketahui, Paulus memastikan akan menangkap yang bersangkutan. "Dalam waktu dekat kami sudah bisa mengungkap pelaku."
Paulus menyebut kasus pembunuhan staf KPU Yahukimo cukup menarik karena keterangan saksi bertolak belakang dengan fakta yang ditemukan di lapangan.
Baca juga: 3 Tewas Tertimpa Tebing Galian C di Grobogan
"Awalnya dikatakan oleh saksi bahwa dirinya dan almarhum mengantarkan obat ke istrinya yang sedang sakit, namun setelah kami telusuri ternyata istrinya tidak sakit disaat kejadian pembunuhan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, mengapa hanya almarhum yang dibunuh sedangkan saksi seolah tidak disentuh sama sekali oleh para pelaku.
"Ini menjadi dasar untuk kami menelusuri kasus tersebut. Seharusnya atau sewajarnya saksi bisa melerai atau paling tidak membela agar korban tidak dianiaya hingga meninggal. Ini kan tidak, malah saksi baik-baik saja," paparnya.
Menurut Waterpauw, siapa pun bisa memberikan keterangan sesuai dengan apa yang diinginkan. "Tidak apa-apa, dari keterangan saksi tersebutlah akan kami ambil kesimpulan. Apakah keterangan tersebut dibuat atau memang sesuai dengan kenyataan," jelas dia.
Jayapura: Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan terhadap salah satu staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo atas nama Hendry Jovinski.
"Pelakunya sudah kami identifikasi dan tadi subuh sekitar pukul 02.00 WIT tim gabungan sudah mencoba masuk ke lokasi yang ditengarai sebagai tempat tinggal pelaku. Namun pelaku tidak ditemukan," kata Paulus, Rabu, 19 Agustus 2020.
Kendati keberadaan pelaku belum diketahui, Paulus memastikan akan menangkap yang bersangkutan. "Dalam waktu dekat kami sudah bisa mengungkap pelaku."
Paulus menyebut kasus pembunuhan staf KPU Yahukimo cukup menarik karena keterangan saksi bertolak belakang dengan fakta yang ditemukan di lapangan.
Baca juga:
3 Tewas Tertimpa Tebing Galian C di Grobogan
"Awalnya dikatakan oleh saksi bahwa dirinya dan almarhum mengantarkan obat ke istrinya yang sedang sakit, namun setelah kami telusuri ternyata istrinya tidak sakit disaat kejadian pembunuhan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, mengapa hanya almarhum yang dibunuh sedangkan saksi seolah tidak disentuh sama sekali oleh para pelaku.
"Ini menjadi dasar untuk kami menelusuri kasus tersebut. Seharusnya atau sewajarnya saksi bisa melerai atau paling tidak membela agar korban tidak dianiaya hingga meninggal. Ini kan tidak, malah saksi baik-baik saja," paparnya.
Menurut Waterpauw, siapa pun bisa memberikan keterangan sesuai dengan apa yang diinginkan. "Tidak apa-apa, dari keterangan saksi tersebutlah akan kami ambil kesimpulan. Apakah keterangan tersebut dibuat atau memang sesuai dengan kenyataan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)