Proses pembersihan material longsoran di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Kulon Progo
Proses pembersihan material longsoran di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Kulon Progo

BPBD DIY Proses Penambahan EWS Baru untuk Kabupaten Gunungkidul

Ahmad Mustaqim • 18 November 2021 17:03
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah memproses penambahan alat deteksi peringatan dini atau early warning system (EWS) ancaman longsor. Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah yang difokuskan.
 
"Akan ada enam EWS untuk Kabupaten Gunungkidul, sedang berproses," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, dihubungi pada Kamis, 18 November 2021.
 
Baca: Jelang Tahun Baru, Jalur Masuk Wisatawan di DIY Diperketat

Biwara mengatakan pemasangan EWS didasarkan pada kajian titik yang dianggap rawan longsor. Ia mengatakan sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul yang rawan longsor ada di Kecamatan Gedangsari, Kecamatan, Semin, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Patuk, dan kawasan utara Gunungkidul.
 
Selain itu, Kabupaten Kulon Progo juga memiliki lokasi rawan longsor, seperti Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Kalibawang, dan Kecamatan Samigaluh. Pada awal musim hujan ini, longsor sudah terjadi di Kecamatan Girimulyo dan Samigaluh.
 
"EWS di Kulon Progo itu ada tiga, di Bantul ada tiga juga. EWS yang akan dipasang ini tipenya berbeda dengan yang sudah dipasang," jelasnya.
 
Secara teori, Biwara mengungkapkan sebelum longsor akan didahului hujan berdurasi lama atau intensitas tinggi. Meskipun titik longsor tak bisa dipastikan.
 
Pihaknya berharap penambahan EWS nanti bisa membantu penanggulangan dampak bencana itu dengan mengacu kiriman data intensitas hujan dan adanya pergerakan tanah yang ditindaklanjuti informasinya ke masyarakat.
 
Perihal persiapan penanganan bencana, ia menambahkan, BPBD DIY telah memberdayakan masyarakat untuk antisipasi, misalnya dengan adanya kelurahan tangguh bencana. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan beragam peralatan yang bisa dipakai saat situasi darurat.  
 
"Bahan-bahan yang kami siapkan seperti angkong, bronjong, hngga sekop. Ini yang kami siapkan di tingkat provinsi, disamping juga koordinasi dengan kabupaten/kota. Jika dibutuhkan bantuan, provinsi akan siap membantu," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan