medcom.id, Mataram: Seorang laki-laki yang diketahui bernama Ng Yin Teck, 24, asal Malaysia, dilaporkan meninggal akibat kecelakaan di permandian air panas, Aik Kakal Gunung Rinjani, Selasa 8 November 2016.
Humas Search and Rescue (SAR) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Putu Cakra Negara, mengatakan sedang berupaya mengevakuasi jenazah korban. Berdasarkan info terakhir, posisinya sudah di Cemara 5,
“Bergantung sikon (situasi) di lapangan, biasanya butuh waktu sekitar 6 jam untuk sampai di Desa Senaru,” kata Cakra, Rabu (9/11/2016).
Dikatakannya, proses evakuasi akan dilakukan dengan cara estafet, karena sebelum kejadian ini dilaporkan, pihak TO (tracking organizer) telah mengirim bantuan porter ke lokaksi kejadian. Evakuasi recananya melalui jalur Senaru, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan data yang diperoleh Media Indonesia, sebelum dikabarkan meninggal, Ng Yin mendaki Gunung Rinjani melalui pintu Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin 7 November sekitar pukul 09.00 WITA.
Korban dikabarkan mendaki Gunung Rinjani bersama Julian Boll, 22, perempuan asal Jerman dan difasilitasi Suhardi, 46, salah satu TO asal Desa Senaru, Kecamatan Bayan, serta Anan, 30, sebagai pemandu, dan Amak Bayan, 38, sebagai porter.
Mereka tiba di Danau Segara Anak Gunung Rinjani sekitar pukul 12.00 WITA Selasa 8 November. Sekitar pukul 12.40 WITA, korban bersama temannya mandi di kawasan permandian air panas Aiq Kalak Gunung Rinjani. Selama 30 menit korban sempat menyelam, namun tidak muncul lagi.
Menyadari hal itu, teman korban langsung meminta bantuan porter dan guide yang merupakan satu group dengan mereka, untuk mencari, namun korban tidak ditemukan.
Sekitar pukul 18.00 WITA jenazah korban ditemukan mengapung di sekitar lokasi kejadian.
Pihak TNGR mengklarifikasi bahwa saat ini jalur pendakian Gunung Rinjani sedang ditutup sejak beberapa pekan lalu sehubungan dengan status erupsi Gunung Anak Barujari yang belum diturunkan levelnya. TNGR menduga pendaki ini naik melalui jalur ilegal atau jalur tidak resmi.
medcom.id, Mataram: Seorang laki-laki yang diketahui bernama Ng Yin Teck, 24, asal Malaysia, dilaporkan meninggal akibat kecelakaan di permandian air panas, Aik Kakal Gunung Rinjani, Selasa 8 November 2016.
Humas Search and Rescue (SAR) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Putu Cakra Negara, mengatakan sedang berupaya mengevakuasi jenazah korban. Berdasarkan info terakhir, posisinya sudah di Cemara 5,
“Bergantung sikon (situasi) di lapangan, biasanya butuh waktu sekitar 6 jam untuk sampai di Desa Senaru,” kata Cakra, Rabu (9/11/2016).
Dikatakannya, proses evakuasi akan dilakukan dengan cara estafet, karena sebelum kejadian ini dilaporkan, pihak TO (tracking organizer) telah mengirim bantuan porter ke lokaksi kejadian. Evakuasi recananya melalui jalur Senaru, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan data yang diperoleh Media Indonesia, sebelum dikabarkan meninggal, Ng Yin mendaki Gunung Rinjani melalui pintu Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin 7 November sekitar pukul 09.00 WITA.
Korban dikabarkan mendaki Gunung Rinjani bersama Julian Boll, 22, perempuan asal Jerman dan difasilitasi Suhardi, 46, salah satu TO asal Desa Senaru, Kecamatan Bayan, serta Anan, 30, sebagai pemandu, dan Amak Bayan, 38, sebagai porter.
Mereka tiba di Danau Segara Anak Gunung Rinjani sekitar pukul 12.00 WITA Selasa 8 November. Sekitar pukul 12.40 WITA, korban bersama temannya mandi di kawasan permandian air panas Aiq Kalak Gunung Rinjani. Selama 30 menit korban sempat menyelam, namun tidak muncul lagi.
Menyadari hal itu, teman korban langsung meminta bantuan porter dan guide yang merupakan satu group dengan mereka, untuk mencari, namun korban tidak ditemukan.
Sekitar pukul 18.00 WITA jenazah korban ditemukan mengapung di sekitar lokasi kejadian.
Pihak TNGR mengklarifikasi bahwa saat ini jalur pendakian Gunung Rinjani sedang ditutup sejak beberapa pekan lalu sehubungan dengan status erupsi Gunung Anak Barujari yang belum diturunkan levelnya. TNGR menduga pendaki ini naik melalui jalur ilegal atau jalur tidak resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)