medcom.id, Serang: Dinas Sosial (Dinsos) Banten mencatat 889 anak hidup di jalan di provinsi tersebut. Sebagian besar mereka mengamen di pinggir jalan.
Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Banten, Nahrawi, mengatakan jumlah itu tersebar di delapan kabupaten dan kota. Mayoritas mereka memilih hidup di jalan dengan alasan desakan ekonomi.
Alasan lain yaitu kondisi keluarga yang tak kondusif. Mirisnya, masih banyak warga yang bersimpati dengan memberi uang pada mereka.
"Padahal di beberapa kabupaten dan kota, ada larangan memberi uang pada anak jalanan," kata Nahrawi di ruang kerjanya di Serang, Selasa (1/3/2016).
Nahrawi mengklaim pemerintah memberikan bimbingan pada ratusan anak agar mereka tak kembali ke jalan raya. Misalnya memberikan mereka keterampilan usaha.
"Namun masih banyak juga yang kembali ke jalan. Data resmi mengenai berapa jumlah anak yang kembali ke jalan, tidak kami ketahui," ujarnya.
medcom.id, Serang: Dinas Sosial (Dinsos) Banten mencatat 889 anak hidup di jalan di provinsi tersebut. Sebagian besar mereka mengamen di pinggir jalan.
Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Banten, Nahrawi, mengatakan jumlah itu tersebar di delapan kabupaten dan kota. Mayoritas mereka memilih hidup di jalan dengan alasan desakan ekonomi.
Alasan lain yaitu kondisi keluarga yang tak kondusif. Mirisnya, masih banyak warga yang bersimpati dengan memberi uang pada mereka.
"Padahal di beberapa kabupaten dan kota, ada larangan memberi uang pada anak jalanan," kata Nahrawi di ruang kerjanya di Serang, Selasa (1/3/2016).
Nahrawi mengklaim pemerintah memberikan bimbingan pada ratusan anak agar mereka tak kembali ke jalan raya. Misalnya memberikan mereka keterampilan usaha.
"Namun masih banyak juga yang kembali ke jalan. Data resmi mengenai berapa jumlah anak yang kembali ke jalan, tidak kami ketahui," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)