Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Kamis (16/5/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Kamis (16/5/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)

Warga Diimbau Waspada Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewotolok

Antara • 16 Mei 2024 13:32
Kupang: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
 
"Gunakan masker atau pelindung mulut, hidung, dan mata untuk menghindari gangguan kesehatan karena abu vulkanik," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel ketika dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 16 Mei 2024.
 
Hal itu ia sampaikan karena aktivitas vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok saat ini didominasi oleh gempa embusan. Menurutnya gempa hembusan umumnya berkaitan dengan keluarnya gas menuju permukaan. Gas yang dimaksud yakni gas vulkanik yang tentu saja berbahaya bagi manusia.

"Kami rekomendasikan gunakan pelindung untuk melindungi mata, hidung, mulut, dan kulit," ucapnya, Kamis, 16 Mei 2024.
 
Baca: Gunung Ibu Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Kilometer

Gunung Ile Lewotolok merupakan gunung api di NTT yang berada pada level III atau Siaga. Gunung api aktif ini mengalami 428 kali gempa hembusan pada tanggal 15 Mei 2024. Sedangkan dari pukul 00.00-12.00 Wita hari ini telah terjadi 211 kali gempa hembusan.
 
Badan Geologi masih merekomendasikan agar masyarakat, wisatawan, dan pengunjung tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas gunung api tersebut.
 
Rekomendasi serupa diberikan pula agar tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan, tenggara, dan barat masing-masih sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung.
 
"Waspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian barat puncak," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan