Ketua MKKS Kabupaten Sukabumi Andriyana mengalungkan kartu identitas kepada peserta didik baru di salah satu SMK untuk melaksanakan MPLS. ANTARA/Aditya Rohman
Ketua MKKS Kabupaten Sukabumi Andriyana mengalungkan kartu identitas kepada peserta didik baru di salah satu SMK untuk melaksanakan MPLS. ANTARA/Aditya Rohman

Pendaftar SMK Swasta di Sukabumi Menurun Tajam

Antara • 18 Juli 2024 09:00
Sukabumi: Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Sukabumi, Jabar menyebutkan hasil pendataan dan evaluasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025 menunjukkan calon peserta didik yang mendaftar ke SMK swasta di daerah itu menurun drastis.
 
"Rata-rata jumlah pendaftar ke SMK swasta pada tahun ini turun antara 20-50 persen dibandingkan dengan tahun lalu, penurunan minat orang tua murid yang mendaftarkan anaknya ke SMK swasta karena lebih berminat menyekolahkan di SMK negeri," kata Ketua MKKS Kabupaten Sukabumi Andriyana di Sukabumi, Rabu, 17 Juli 2024.
 
Dengan kondisi seperti ini peserta didik baru yang mendaftar ke SMK swasta bisa dikatakan mereka yang tidak lulus PPDB di SMK negeri. Sehingga mau tidak mau melanjutkan pendidikan mereka mendaftar ke SMK swasta.

Meskipun demikian, katanya, tidak semua peserta didik yang mendaftar ke SMK swasta karena tidak diterima di SMK negeri. Namun demikian, pihaknya menyayangkan masih banyak orang tua murid berharap anaknya bisa melanjutkan ke SMK negeri.
 
Baca: 51 Siswanya Mark Up Nilai Demi Masuk SMA Negeri, Ini Penjelasan Kepsek SMPN 19 Depok

Padahal kualitas pendidikan SMK swasta di Kabupaten Sukabumi tidak kalah dengan SMK negeri, bahkan banyak yang menghasilkan lulusan berkompeten dan siap bekerja.
 
"Agar tidak terjadi ketimpangan antara SMK negeri dan swasta, kita berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Sukabumi maupun Provinsi Jabar bisa lebih memperhatikan SMK swasta, sehingga bisa terjadi pemerataan. Pasalnya, kami masih menemukan beberapa SMK negeri yang menerima siswa melebihi batas rombongan belajar (rombel) yang telah ditentukan," ucapnya.
 
Di sisi lain, Andriyana mengatakan keberadaan SMK swasta yang jumlahnya 156 unit tentunya membantu pembangunan dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi di mana SMK negeri yang jumlahnya 11 unit dipastikan tidak bisa menampung seluruh calon peserta didik yang mendaftar setiap tahun.
 
Disdik Provinsi Jawa Barat, katanya, harus memberikan perhatian lebih untuk sekolah swasta, baik dari segi fisik bangunan maupun bantuan lainnya, karena jika semakin banyak SMK swasta yang gulung tikar akibat kekurangan murid maupun tidak ada peminat khawatir calon siswa yang ingin melanjutkan sekolah kesulitan mendapatkan sekolah baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan