Tangerang: Sebanyak 2.502 jiwa di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga terdampak banjir. Banjir tersebut luapan dari Sungai Cisadane akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Banjir ini memang dari sungai yang meluap hingga ke permukiman warga. Total ada enam Rukun Tetangga (RT) yang terdampak dengan jumlah 2.502 jiwa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Rabu, 15 November 2023.
Ujat menuturkan, banjir dari luapan aliran sungai ini telah terjadi sejak pagi hari. Dari enam RT yang terdampak banjir itu ketinggian air mencapai 20-80 sentimeter.
"Yang terdampak itu di Kampung Tanjung Burung Barat sebanyak 697warga, Tanjung Burung Cirumpak 405 warga, dan Tanjung Burung Beting 1.400 warga," katanya.
Menurut Ujat, saat ini banjir tersebut berangsur surut dengan mengikuti ketinggian debit aliran sungai. Untuk situasi saat ini, lanjutnya, ribuan warga yang terdampak masih memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menanti air surut.
"Dari laporan di lapangan air sudah mulai surut mengikuti ketinggian sungai. Untuk korban jiwa nihil, dari warga tidak ada yang mengungsi," jelasnya.
Tangerang: Sebanyak 2.502 jiwa di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga
terdampak banjir. Banjir tersebut luapan dari Sungai Cisadane akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Banjir ini memang dari sungai yang meluap hingga ke permukiman warga. Total ada enam Rukun Tetangga (RT) yang terdampak dengan jumlah 2.502 jiwa," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Rabu, 15 November 2023.
Ujat menuturkan, banjir dari luapan aliran sungai ini telah terjadi sejak pagi hari. Dari enam RT yang terdampak banjir itu ketinggian air mencapai 20-80 sentimeter.
"Yang terdampak itu di Kampung Tanjung Burung Barat sebanyak 697warga, Tanjung Burung Cirumpak 405 warga, dan Tanjung Burung Beting 1.400 warga," katanya.
Menurut Ujat, saat ini banjir tersebut berangsur surut dengan mengikuti ketinggian debit aliran sungai. Untuk situasi saat ini, lanjutnya, ribuan warga yang terdampak masih memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menanti air surut.
"Dari laporan di lapangan air sudah mulai surut mengikuti ketinggian sungai. Untuk korban jiwa nihil, dari warga tidak ada yang mengungsi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)