Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat di Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat di Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

3 ABK WNI Korban Meninggal Kecelakaan Kapal di Korsel Tiba di Tanah Air

Hendrik Simorangkir • 16 Maret 2024 22:22
Tangerang: Jenazah 3 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal tenggelam dalam kecelakaan kapal ikan di Laut Yeosu Selatan, Korea Selatan tiba di Tanah Air. 
 
Ketiga jenazah tersebut yakni Maulana Mansyur asal Sukabumi, Jawa Barat, Arie Permana asal Sumedang, Jawa Barat, dan Safrudin asal Brebes, Jawa Tengah, yang dibawa menggunakan Garuda Indonesia GA879 rute Jakarta, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 15.55 WIB.
 
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, ketiga jenazah tersebut dipulangkan dari Korea Selatan langsung difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama pihaknya. 

"Alhamdulillah ketiganya telah ditemukan, dan akhirnya hari ini tiga jenazah di kembalikan dan tiba di Indonesia," ujarnya, di Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu, 16 Maret 2024. 
 
Benny menuturkan, ketiganya merupakan pekerja migran yang bekerja pada perusahaan perikanan di Korea Selatan melalui skema kerja sama swasta atau Private to Private (P to P) menggunakan agensi penempatan.
 
Baca: 3 Jenazah ABK WNI Tiba di Indonesia, Dubes Korsel Dampingi Keluarga

"Pemerintah Korea Selatan begitu empati dan juga memberikan perhatian penuh dalam pencarian asuransi juga diberikan nanti kepada para korban," katanya.
 
Benny menjelaskan, pihaknya juga akan terus memantau dan memperhatikan perkembangan terkait proses pencarian keempat korban lainnya yang saat ini belum ditemukan.
 
"Kita langsung berkoordinasi dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri, jika ke pihak Korea Selatan sangat serius dalam penanganan pencarian kecelakaan tersebut," jelasnya.
 
Ketiga jenazah tersebut langsung diterima pihak keluarga di Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta, dan langsung dikembalikan ke daerah asal masing-masing. 
 
Sebelumnya, Otoritas Korea Selatan telah menemukan empat dari total sembilan anak buah kapal yang hilang dalam insiden kapal nelayan tenggelam di Laut Yeosu Selatan hingga Minggu, 10 Maret 2024.
 
Dari keempat orang tersebut, tiga adalah anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) dan satu awak Korea Selatan. Keempatnya meninggal dunia.
 
"Proses pencarian masih terus dilakukan Korean Coast Guard (KCG) untuk lima ABK lainnya, terdiri dari empat ABK WNI dan satu ABK Korsel," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam keterangan tertulis kepada awak media.
 
KBRI Seoul telah mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke Tongyeong, sekitar lima jam perjalanan darat dari Seoul. Tim berkoordinasi erat dengan KCG untuk proses pencarian dan dengan Rumah Sakit SAE Tongyeong untuk proses penanganan jenazah.
 
Mengutip dari Yonhap News Agency, kapal nelayan seberat 20 ton itu terbalik di perairan sekitar 68 kilometer dari selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada hari Sabtu pukul 06:29 waktu setempat.
 
Para pejabat Korea Selatan mengatakan 12 kapal patroli Penjaga Pantai, empat dari Angkatan Laut dan enam helikopter sedang melakukan operasi pencarian di lokasi insiden.
 
Pihak berwenang mengaku tidak menemukan tanda-tanda kapal tersebut sempat menabrak kapal lain atau menabrak batu karang. Penyebab terbaliknya kapal belum diketahui.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan