medcom.id, Kendari: Luas hutan mangrove di pesisir Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin menyusut. Dari luas 525 hektare kawasan mangrove, saat ini yang tersisa kurang lebih 367,5 hektare.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari Agus Salim Safarulah mengatakan, beberapa wilayah pesisir di Kendari sudah terlihat adanya degradasi hutan mangrove akibat penebangan yang melampaui batas kelestariannya. Selain memiliki fungsi fisik penjaga garis pantai agar tetap stabil, mangrove melindungi pantai dari abrasi dan intrusi air laut, juga memiliki fungsi bioligis sebagai habitat berbagai jenis biota.
"Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup," kata Agus, Senin 28 Agustus 2017.
Menurut Agus, beberapa langkah telah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan mangrove di Kendari dari kepunahan. "Kami kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir terkait upaya menyelamatkan hutan mangrove dari perambahan," lanjutnya.
Agus mengaku, pihaknya juga telah membentuk kelompok masyarakat peduli mangrove di Kecamatan Kendari. Saat ini, kawasan mangrove terdapat di Kelurahan Lahundape, Bungkutoko, Purirano, Tondonggeu, Anduonohu, dan beberapa kelurahan di pesisir Teluk Kendari.
medcom.id, Kendari: Luas hutan mangrove di pesisir Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin menyusut. Dari luas 525 hektare kawasan mangrove, saat ini yang tersisa kurang lebih 367,5 hektare.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari Agus Salim Safarulah mengatakan, beberapa wilayah pesisir di Kendari sudah terlihat adanya degradasi hutan mangrove akibat penebangan yang melampaui batas kelestariannya. Selain memiliki fungsi fisik penjaga garis pantai agar tetap stabil, mangrove melindungi pantai dari abrasi dan intrusi air laut, juga memiliki fungsi bioligis sebagai habitat berbagai jenis biota.
"Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup," kata Agus, Senin 28 Agustus 2017.
Menurut Agus, beberapa langkah telah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan mangrove di Kendari dari kepunahan. "Kami kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir terkait upaya menyelamatkan hutan mangrove dari perambahan," lanjutnya.
Agus mengaku, pihaknya juga telah membentuk kelompok masyarakat peduli mangrove di Kecamatan Kendari. Saat ini, kawasan mangrove terdapat di Kelurahan Lahundape, Bungkutoko, Purirano, Tondonggeu, Anduonohu, dan beberapa kelurahan di pesisir Teluk Kendari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)