medcom.id, Makassar: Seorang tahanan melarikan diri dari Rumah Tahanan Klas I Makassar, jalan Rutan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa pagi, 18 Juli 2017. Tahanan bernama Sahrul Daeng Nojeng diduga kabur atas bantuan istrinya yang datang membesuk.
Kepala Pengamanan Rutan Klas I Makassar Ahmad Lamo mengungkapkan, kaburnya Sahrul disadari petugas sekitar pukul 10.30 WITA. Saat itu didapati seorang pengunjung tanpa tanda pengenal, tapi dengan stempel di tangan sebagai tanda pembesuk.
"Karena curiga ada sesuatu, semua pengunjung kami keluarkan. Dan setelah dicek, ternyata seorang tahanan di blok G kamar 9 tidak ada di tempatnya," kata Ahmad.
Ahmad menyebutkan, pengunjung tanpa tanda pengenal diketahui bernama Irfan, 40 tahun. Dia masuk bersama Irawati, istri Sahrul. Namun belakangan kartu tanda pengenalnya digunakan sang tahanan untuk keluar dari rutan.
"Lelaki berprofesi tukang bentor ini mengaku dimintai tolong untuk mengambil barang tahanan. Dia diberi upah Rp40 ribu. Tapi kemudian istri tahanan mengambil kalung pengenalnya, dan diminta menunggu," ujar Ahmad.
Irfan tengah dimintai keterangan petugas Lapas. Petugas bekerja sama dengan kepolisian telah berupaya melacak pelarian tahanan. Termasuk mendatangi rumah orang tua bersangkutan di jalan Garuda Makassar.
Sahrul merupakan tahanan titipan Polrestabes Makassar. Dia tersangka kasus peredaran narkotika. Sejauh ini kasusnya masih dalam proses penyidikan, dan belum dilimpahkan ke kejaksaan.
"Dia sudah berada di sini kira-kira dua bulan setengah, menunggu proses pelimpahan," kata Ahmad.
medcom.id, Makassar: Seorang tahanan melarikan diri dari Rumah Tahanan Klas I Makassar, jalan Rutan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa pagi, 18 Juli 2017. Tahanan bernama Sahrul Daeng Nojeng diduga kabur atas bantuan istrinya yang datang membesuk.
Kepala Pengamanan Rutan Klas I Makassar Ahmad Lamo mengungkapkan, kaburnya Sahrul disadari petugas sekitar pukul 10.30 WITA. Saat itu didapati seorang pengunjung tanpa tanda pengenal, tapi dengan stempel di tangan sebagai tanda pembesuk.
"Karena curiga ada sesuatu, semua pengunjung kami keluarkan. Dan setelah dicek, ternyata seorang tahanan di blok G kamar 9 tidak ada di tempatnya," kata Ahmad.
Ahmad menyebutkan, pengunjung tanpa tanda pengenal diketahui bernama Irfan, 40 tahun. Dia masuk bersama Irawati, istri Sahrul. Namun belakangan kartu tanda pengenalnya digunakan sang tahanan untuk keluar dari rutan.
"Lelaki berprofesi tukang bentor ini mengaku dimintai tolong untuk mengambil barang tahanan. Dia diberi upah Rp40 ribu. Tapi kemudian istri tahanan mengambil kalung pengenalnya, dan diminta menunggu," ujar Ahmad.
Irfan tengah dimintai keterangan petugas Lapas. Petugas bekerja sama dengan kepolisian telah berupaya melacak pelarian tahanan. Termasuk mendatangi rumah orang tua bersangkutan di jalan Garuda Makassar.
Sahrul merupakan tahanan titipan Polrestabes Makassar. Dia tersangka kasus peredaran narkotika. Sejauh ini kasusnya masih dalam proses penyidikan, dan belum dilimpahkan ke kejaksaan.
"Dia sudah berada di sini kira-kira dua bulan setengah, menunggu proses pelimpahan," kata Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)