Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan akan menanggung semua biaya pengobatan sejumlah siswa yang menjadi korban ambruknya bangunan aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Miri, Sragen.
"Kita menanggung semua biaya (pengobatan). Orang tua siswa tidak perlu khawatir," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 21 November 2019.
Hujan deras disertai angin kencang sebelumnya telah merontokkan bangunan aula SMK Negeri 1 Miri, Sragen, pada pukul 15.56 WIB, Rabu, 20 November 2019. Puluhan murid mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat 22 murid menjadi korban tertimpa reruntuhan. Sejumlah siswa dirujuk ke RSUD Sragen, RSUD Gemolong, Rumah Sakit Assalaam, RS Yaksi, dan RS Karima Utama.
Ganjar mengaku terus memantau perkembangan penanganan pascabencana di SMK Negeri 1 Miri. "Semua sudah ditangani dengan baik. Tadi malam sampai dini hari, saya melakukan video call dengan siswa-siswa itu untuk memastikan kondisinya," jelas Ganjar.
Ganjar menyatakan kondisi bangunan aula SMK Negeri 1 Miri memang kurang bagus. Padahal bangunan itu dibangun pada 2015. Namun, Ganjar menyatakan kecelakaan itu murni sebagai bencana alam.
"Jadi tidak bisa menyalahkan siapapun, kecuali kalau tidak ada apa-apa terus ambruk, itu yang perlu dikejar," tegas Ganjar.
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan akan menanggung semua biaya pengobatan sejumlah siswa yang menjadi korban ambruknya bangunan aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Miri, Sragen.
"Kita menanggung semua biaya (pengobatan). Orang tua siswa tidak perlu khawatir," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 21 November 2019.
Hujan deras disertai angin kencang sebelumnya telah merontokkan bangunan aula SMK Negeri 1 Miri, Sragen, pada pukul 15.56 WIB, Rabu, 20 November 2019. Puluhan murid mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat 22 murid menjadi korban tertimpa reruntuhan. Sejumlah siswa dirujuk ke RSUD Sragen, RSUD Gemolong, Rumah Sakit Assalaam, RS Yaksi, dan RS Karima Utama.
Ganjar mengaku terus memantau perkembangan penanganan pascabencana di SMK Negeri 1 Miri. "Semua sudah ditangani dengan baik. Tadi malam sampai dini hari, saya melakukan video call dengan siswa-siswa itu untuk memastikan kondisinya," jelas Ganjar.
Ganjar menyatakan kondisi bangunan aula SMK Negeri 1 Miri memang kurang bagus. Padahal bangunan itu dibangun pada 2015. Namun, Ganjar menyatakan kecelakaan itu murni sebagai bencana alam.
"Jadi tidak bisa menyalahkan siapapun, kecuali kalau tidak ada apa-apa terus ambruk, itu yang perlu dikejar," tegas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)