Semarang: Perusahaan-perusahaan yang berdiri dekat Sungai Bengawan Solo menyambut baik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memberi waktu 12 bulan untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah. PT Indo Acidatama, mengakui faktor lingkungan menjadi masalah berat yang harus dihadapi perusahaan.
"Dalam kondisi ekonomi gonjang-ganjing, kalau ditekan masalah lingkungan sangat berat sekali," kata Manajer Operasional PT Indo Acidatama, Edy Darmawan, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 3 Desember 2019.
Edy menjelaskan perusahaan yang beroperasi di dekat Bengawan Solo segera menyatakan setuju ketika Pemerintah Provinsi memberi waktu selama satu tahun untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah.
Menurut Edy tidak semua perusahaan punya kemampuan setara dalam mengatasi persoalan limbah. "Pak Gub tadi memberi waktu enam bulan, tapi bagi kita tidak cukup. Kita minta satu tahun, insyaallah nanti kita bertanggung jawab," jelas Edy.
Edy mengaku Indo Acidatama sudah punya sistem instalasi pengolahan air limbah sendiri. Namun instalasi tersebut masih perlu mendapat peningkatan.
Terkait pencemaran Sungai Bengawan Solo, Edy menegaskan tidak semua industri punya pengetahuan teknologi modern pengolahan limbah. "Tapi ke depan tidak bisa begitu harus efisiensi pengelolaan limbah," pungkas Edy.
Semarang: Perusahaan-perusahaan yang berdiri dekat Sungai Bengawan Solo menyambut baik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memberi waktu 12 bulan untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah. PT Indo Acidatama, mengakui faktor lingkungan menjadi masalah berat yang harus dihadapi perusahaan.
"Dalam kondisi ekonomi gonjang-ganjing, kalau ditekan masalah lingkungan sangat berat sekali," kata Manajer Operasional PT Indo Acidatama, Edy Darmawan, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 3 Desember 2019.
Edy menjelaskan perusahaan yang beroperasi di dekat Bengawan Solo segera menyatakan setuju ketika Pemerintah Provinsi memberi waktu selama satu tahun untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah.
Menurut Edy tidak semua perusahaan punya kemampuan setara dalam mengatasi persoalan limbah. "Pak Gub tadi memberi waktu enam bulan, tapi bagi kita tidak cukup. Kita minta satu tahun, insyaallah nanti kita bertanggung jawab," jelas Edy.
Edy mengaku Indo Acidatama sudah punya sistem instalasi pengolahan air limbah sendiri. Namun instalasi tersebut masih perlu mendapat peningkatan.
Terkait pencemaran Sungai Bengawan Solo, Edy menegaskan tidak semua industri punya pengetahuan teknologi modern pengolahan limbah. "Tapi ke depan tidak bisa begitu harus efisiensi pengelolaan limbah," pungkas Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)